Postingan

Featured Post

Hanya Satu Nama, Adi Wibowo, Yang Dikirim ke DPP Partai Golkar

Gambar
Momen pendaftaran Caleg Partai Golkar di Pemilu 2024 di KPU Kota Pasuruan. H.M Toyib, Ketua DPRD Partai Golkar Kota Pasuruan (tengah pegang mikrofon). (foto:Bowo) Pasuruan-PaslineNews. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Pasuruan hanya mengirimkan satu nama yakni Adi Wibowo (Mas Adi) sebagai  calon kepala daerah Kota Pasuruan kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua DPRD Partai Golkar Kota Pasuruan H M. Toyib, SH., di sekretariat DPRD Kota Pasuruan, Jalan Balaikota No. 11, Kota Pasuruan, Kamis ( 02/05/24). Menurutnya, Partai Golkar sudah lama membuka pintu bagi pendaftar calon kepala daerah khususnya internal partai. Kemudian hanya nama Adi Wibowo yang dikirimkan ke DPP Partai Golkar. "Bulan Februari usai pemilu kemarin nama mas Adi sudah kami kirim  ke DPD Jawa Timur lalu naik ke DPP," ujar H.M. Toyib, SH. Terkait wakil yang akan mendampingi Mas Adi Wibowo,  H. Toyib enggan berkomentar banyak. Menurutnya hal itu masih dalam pemb

Pencuri Celana Dalam Wanita Di Bogem Warga

Gambar
Pasuruan-Pasline News. Ada- ada saja yang dilakukan M. Yusuf (25) warga Dusun Grinting, Desa Mulyorejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan ini. Dia mencuri barang yang tak lazim. Yaitu pakaian dalam wanita. Mungkin dibenaknya muncul ide kreatif membuat masker dari celana dalam dan BH wanita. Lumayan tidak perlu beli dan aromanya bisa untuk terapi  kepala puyeng akibat dampak sosial dan ekonomi corona. Lagi pula harga masker sedang melangit. Untuk melaksanakan ide kreatifnya itu,  diam-diam dia pergi ke Jalan Cempaka RT 04-RW 03 Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Senin(19/04) sekitar pukul 02.00WIB pagi. Dengan mengendap-endap dia menuju tempat jemuran di samping sebuah rumah. Rupanya, dia sudah mengunci sasarannya bak senjata pesawat tempur Sukhoi yang mengunci sasarannya. Dijamin tidak meleset. Sasaran yang dia kunci adalah pakaian dalam milik Jamila (20) yang masih berada di tempat jemuran. Satu persatu, dia ambil celana dalam (CD) bermacam warna.

Pendataan Masyarakat Terdampak Sosial-Ekonomi Perangkat Kelurahan dan RT-RW Kerja Lembur

Gambar
Pasuruan-Pasline News. Aparat Kelurahan di seluruh Kota Pasuruan tengah sibuk melakukan pendataan bantuan dampak sosial dan ekonomi masyarakat, akibat wabah Covid-19. Bahkan di Hari minggu, Lurah dan perangkatnya serta Ketua RT-RW masih melakukan pendataan dan validasi data. Seperti di Kelurahan Gentong, Kecamatan Gading Rejo, Kota Pasuruan. Di balai Kelurahan Gentong, Minggu(19/04) pagi  Lurah dan perangkatnya tampak sibuk melayani Ketua RT-RW setor data warganya yang bakal menerima bantuan program pemerintah dampak sosial dan ekonomi akibat Covid-19. Lurah Gentong Sutarto menuturkan, pendataan sudah dilakukan mulai hari Jumat(17/04). Dan Hari Senin harus sudah masuk ke Bappelitbangda. Pendataan hanya diberi waktu tiga hari. Sedangkan jumlah KK (Kepala Keluarga) sebanyak 1500 KK yang berada di 25 RT dan 8 RW. Dengan jumlah KK sebanyak itu pendataan dikebut siang malam. Ujung tombak berada di RT-RW. Paling tidak dalam sehari hingga malam, Ketua RW sudah mengumpulkan data 2

Patroli Tiga Pilar Garuk Delapan Pemuda

Gambar
Pasuruan-Pasline News. Delapan pemuda digaruk Satpol PP Kota Pasuruan bersama Polri dan TNI dalam giat Patroli Bubarkan Kerumunan Massa dalam rangka pencegahan wabah Corona, Sabtu (18/04) malam. Mereka diamankan petugas  di kawasan Regunan, selatan Alun-Alun Kota Pasuruan. Dipergoki saat cangkrukan sambil menenggak minuman keras (miras). Mereka tidak bisa berkelit lagi sebab, mulutnya bau alkohol. Dilokasi itu juga ditemukan sebotol miras jenis cukrik. Mereka  kemudian di angkut ke mobil petugas dan dibawa ke Mapolres Pasuruan Kota. Sebelum di bawa, sekujur tubuhnya di semprot disinfectant oleh petugas Kepolisian. Dari para pemuda itu, aparat Tiga Pilar juga mengamankan lima buah motor. Rata-rata tidak bisa menunjukan STNK dan tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM). Plt. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP') Kota Pasuruan, Drs. Yanuar Alfiansyah mengatakan,  Tiga Pilar yang terdiri dari unsur Satpol PP Kota Pasuruan, Anggota Polres Pasuruan Kota dan Personil

Warga Bugul Lor Geger, Ditemukan Mayat Membusuk

Gambar
Pasuruan-Pasline News. Suliadi (56) ditemukan terbujur kaku tak bernyawa dengan kondisi bengkak dan kulit melepuh di dalam kamar di rumahnya Jl. Cemara  RT.03 RW.08 Kelurahan Bugul lor,  Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Minggu (19/04) pukul 09.00 WIB. Penemuan Mayat tersebut menggegerkan warga sekitar. Sebab, ditengah maraknya wabah corona tiba-tiba ditemukan mayat dengan kondisi yang mengenaskan. Aparat Kepolisian yang datang di lokasi kejadian langsung menghubungi pos Satgas Covid-19. Tidak berselang lama petugas medis dari puskesmas pembantu datang dan melakukan penyemprotan disinfectant. Kemudian, petugas membawa jenazah Suliadi ke RDUD dr. R. Soedarsono. Setelah diperiksa, tim medis menyatakan jenazah Suliadi negatif Corona. Pertama kali ditemukan oleh Puji Setyo Laksono (Menantu). saat dia  pulang kerja sebagai security di salah satu bank, curiga dengan aroma tak sedap yang berasal dari kamar mertuanya. Dia pun memberanikan diri membuka pintu kamar korban. Ala

Baru Keluar Dari Lapas Seorang pemuda bacok Seorang Haji.

Gambar
Pasuruan-Pasline News. Dusun Kisik, Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan Hari Rabu (15/04) malam geger oleh pembacokan terhadap warganya yang bernama H. Fatoni (53). Kejadian tiba-tiba itu terjadi ketika korban sedang duduk di atas jok sepeda motornya sekitar pukul 23.20 WIB. Tiba-tiba pelaku datang dari arah belakang langsung menebaskan sebilah pedang ke pipi hingga bagian belakang kepala  dan lengan korban. Korban jatuh bersimbah darah. Korban yang luka parah di lari kan kerumah sakit Purut Kota Pasuruan. Karena peralatannya terbatas, Kamis pagi korban dirujuk  ke rumah sakit Saiful Anwar Malang. Dua anggota Reskrim ikut mengawal dan mengamankan korban. Setelah melakukan aksinya, pelaku melarikan diri kearah timur dengan.mengendarai sepeda motor metic. Aksi penganiayaan tersebut di ketahui oleh saksi TF dan R, warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Dari keterangan kedua saksi kepada Petugas Kepolisian  yang hadir di TKP diketahui, pelaku pembacokan d

Pemkot Pasuruan Bebaskan Restribusi Pasar Kepada Pedagang Pasar Tradisional

Gambar
Pasuruan-Pasline News. Pedagang di sejumlah pasar di Kota Pasuruan dibebaskan dari restribusi pasar. Mereka tidak ditarik restribusi selama tiga bulan. Mulai tanggal 7 April hingga akhir bulan Juni 2020. Kebijakan pemerintah itu untuk meringankan beban pedagang akibat dampak Covid-19. Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan Senaidi menuturkan, Pembebasan restribusi pasar meliputi ruko, bedak, los dan pelataran pasar. Tidak hanya pasar tradisonil, pasar mebel Bukir juga termasuk yang dibebaskan. Ada enam pasar yang dibebaskan restribusinya yakni Pasar Besar, Pasar Kebonagung, Pasar Karang Ketug, Pasar Poncol , Pasar Gading dan Pasar Mebel Bukir. Kendati SK dari Plt. Walikota Pasuruan belum ditanda tangani, Pembebasan itu sendiri sudah di laksanakan tanggal 7 April hingga tiga bulan kedepan akhir bulan Juni 2020. "Kita ambil langkah cepat  ketika Plt. Walikota memutuskan untuk membebaskan restribusi pedagang pasar tanggal 6 April lalu.

DPRD Kota Pasuruan Bentuk Pansus Penanganan Covid-19

Gambar
Pasuruan-Pasline News. DPRD Kota Pasuruan membentuk Pansus (Panitia Khusus) Penanganan Covid-19. Pembentukan  pansus tersebut dilatarbelakangi kondisi terkini. Bahwa wabah Covid-19 sudah sangat berdampak kepada semua aspek kehidupan. Hal itu disampaikan Dedi Tjahjo Poernomo, Rabu (15/04). Menurut Dedi, Pansus itu tidak selalu bersifat konfrontasi dengan pemerintah. Kali ini, DPR harus berjalan seiring untuk penanganan wabah mematikan itu dan harus di lakukan pencegahan secara serius. Dengan Pansus, DPR akan  lebih mudah mengawal pemerintah, supaya tahu kalau ada persoalan anggaran,  dewan bisa cepat  mengambil langkah penganggaran. DPR juga mengawal pendistribusian bantuan agar bisa tepat sasaran. Juga menghindari adanya  politisasi terkait bantuan itu,  karena saat ini  adalah tahun politik. "Masalah penanganan Covid-19 ini tidak cukup oleh Komisi. Karena penangannya butuh langkah cepat baik pengawasannya atau penganggarannya. Misalnya, jika pemerintah membutuhkan ta