Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Pendataan Masyarakat Terdampak Sosial-Ekonomi Perangkat Kelurahan dan RT-RW Kerja Lembur


Pasuruan-Pasline News.
Aparat Kelurahan di seluruh Kota Pasuruan tengah sibuk melakukan pendataan bantuan dampak sosial dan ekonomi masyarakat, akibat wabah Covid-19.

Bahkan di Hari minggu, Lurah dan perangkatnya serta Ketua RT-RW masih melakukan pendataan dan validasi data. Seperti di Kelurahan Gentong, Kecamatan Gading Rejo, Kota Pasuruan.

Di balai Kelurahan Gentong, Minggu(19/04) pagi  Lurah dan perangkatnya tampak sibuk melayani Ketua RT-RW setor data warganya yang bakal menerima bantuan program pemerintah dampak sosial dan ekonomi akibat Covid-19.

Lurah Gentong Sutarto menuturkan, pendataan sudah dilakukan mulai hari Jumat(17/04). Dan Hari Senin harus sudah masuk ke Bappelitbangda. Pendataan hanya diberi waktu tiga hari. Sedangkan jumlah KK (Kepala Keluarga) sebanyak 1500 KK yang berada di 25 RT dan 8 RW.

Dengan jumlah KK sebanyak itu pendataan dikebut siang malam. Ujung tombak berada di RT-RW. Paling tidak dalam sehari hingga malam, Ketua RW sudah mengumpulkan data 200 an KK. Setelah terkumpul di Kelurahan, data tersebut tidak langsung disetorkan, tapi dientry dulu ke form yang sudah disiapkan Bappelitbangda.

Saat entry data oleh petugas kelurahan, juga butuh waktu. Terbatasnya tenaga dan tuntutan akurasi data yang hendak di disetorkan, butuh kejelian petugas. Terpaksa kerja dilembur hingga malam bahkan hingga pagi hari.

"Kerja keras ini kami lakukan untuk masyarakat. Kebetulan di kawasan Gentong rata-rata masyarakatnya bekerja di sektor swasta. Sebagaian besar perajin mebel. Jadi boleh di bilang masyarakat Gentong sangat  terdampak sosial dan ekonominya akibat Covid-19. Warga Kelurahan Gentong yang berada dikawasan perumahan Karya Bhakti tidak kami data. Disini ada dua RW. Sebab, strata ekonominya rata-rata orang menengah keatas, "tutup Sutarto.(B.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan