Postingan

Featured Post

Gus Mudjib Imron Daftar Calon Bupati Pasuruan Melalui PKB

Gambar
Gus Mudjib menerima tanda terima berkas pendaftan calon Bupati Pasuruan dari  Bahrul Alam, Sekretaris Desk Pilkada DPC PKB Kab. Pasuruan Pasuruan-PaslineNews KH. Mudjib Imron bersama rombongan datang ke Kantor DPC PKB Kabupaten Pasuruan di Jalan Raya Tambakrejo, Kecamatan Kraton , Kabupaten Pasuruan, Rabu (01/05/24)  untuk mendaftar calon Bupati Pasuruan dalam pemilihan kepala daerah bulan November 2024 mendatang. Dalam pidatonya, Gus Mudjib sapaan akrab KH. Mudjib Imron mengatakan, bahwa kehadirannya untuk mendaftar calon kepala daerah Kabupaten Pasuruan melalui PKB diantar masyarakat dari NU dan santri sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Pasuruan. "Pengantar saya adalah dari NU dan santri yang saya bina dari ponpes yang tersebar di Pasuruan. Saya tidak menyebut NU karena harus netral tapi secara pribadi saya memliki hak konstitusional yang punya hak memilih dan dipilih," kata mantan Wakil Bupati Pasuruan ini  Didampingi sejumlah Kyai, kehadirannya diterima oleh Sekretari

Dengar BLT Akan Cair, Masyarakat Berduyun Duyun Vaksin

Gambar
Pasuruan-PaslineNews. Rumah vaksin Gondangwetan, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, pada akhir-akhir ini diserbu warga masyarakat. Hal ini akibat ada informasi yang mewajibkan bagi penerima bantuan sosial dari Pemerintah untuk vaksin lengkap. Hal ini disampaikan Kasturi, warga Gondangwetan, salah seorang yang melaksanakan vaksin, dirumah vaksin Gondangwetan, Senin (20/06).  Dia mengaku ikut vaksin untuk berjaga jaga bila dirinya mendapatkan BLT. Hal senada juga disampaikan koordinator vaksin dr. Diah, bahwa akhir akhir ini banyak warga yang menginginkan vaksin. "Antrian cukup banyak, namun alhamdulillah kami tim vaksin Puskesmas Gondangwetan siap melayani masyarakat secara maksimal," ucapnya. Peliput : Mulyo 

Formacida Berbagi Dengan Masyarakat Pinggiran

Gambar
Pasuruan-PaslineNews. Meski pandemi  Covid-19 mulai mereda, namun dampak sosial ekonominya masih terasa ditengah masyarakat. Untuk itu, Forum Masyarakat Cinta Damai (Formacida) Pasuruan melakukan giat berbagi dengan masyarakat pinggiran. masyarakat pinggiran inilah yang paling merasakan dampak pandemi Covid-19 selama dua tahun. Sebab, Kebanyakan mereka bekerja di sektor nonformal seperti buruh tani, kuli bangunan, pedagang kecil, dan sektor non formal lainnya. Walau berbagi bingkisan kecil, yang berisi nasi kotak plus sebotol air mineral ditambah masker dan handsanitezer, itu sangat berarti bagi mereka. Mengingat harga kebutuhan pangan sangat tinggi untuk saat ini.  Giat berbagi tersebut dilaksanakan tiga hari berturut-turut, mulai hari Sabtu, Minggu , dan Hari Senin (13/06). Menyisir pinggiran Kota Pasuruan dan pedalaman Kabupaten Pasuruan. Setiap hari dibagikan sebanyak 50 hingga 100 bingkisan. "Berbagai ini selain sedikit membantu saudara kita, paling tidak bisa menguatkan sema

Pemprov Jatim Bantu Revitalisasi Pasar Besar Rp 10 milyar, Ismu Minta Kepastian,Tidak Sekedar PHP

Gambar
  Kondisi Pasar Besar Kota Pasuruan. (Insert : Ismu Hardiyanto, Anggota Komisi-3 DPRD Kota Pasuruan, Fraksi PKS). Pasuruan-PaslineNews Pemerintah Kota Pasuruan akan mendapat bantuan dana revitalisasi Pasar Besar sebesar Rp 10 milyar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Berita gembira ini disampaikan oleh Wali Kota Pasuruan, Drs.H. Saifullah Yusuf saat membuka launching Logo dan Maskot MTQ-XXX-2023, di Gedung Harmonie, di Jalan Pahlawan Kota Pasuruan, Selasa (07/06/22). Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf mengatakan, Dana tersebut akan dipakai untuk memperbaiki kondisi pasar dan  penataan kembali Pasar Besar. "Kami akui, untuk revitalisasi Pasar Besar, dana sebesar itu belum ideal. Tapi akan kami gunakan sebaik mungkin, paling tidak wajah Pasar Besar akan bisa lebih cantik," ucapnya. Di sisi lain, Ismu Hardiyanto, anggota Komisi-3 DPRD Kota Pasuruan dari Fraksi PKS, ingin kepastian informasi bantuan dana tersebut. Menurutnya, jika bantuan itu benar ada, pihaknya akan menduk

Pemkot Pasuruan Launching Logo dan Maskot MTQ -XXX-2023

Gambar
Pasuruan-PaslineNews Pemerintah Kota Pasuruan Launching Logo dan Maskot MTQ- XXX- 2023, di Gedung Harmonie, Jalan Pahlawan, Kota Pasuruan, Selasa (07/06/22) malam. Diawali dengan penyerahan hadiah pemenang lomba Logo dan Maskot MTQ-XXX-2023, oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah dan Wali Kota Pasuruan, Drs,.H. Saifullah Yusuf,  dilajutkan penandatanganan persetujuan logo dan maskot pemenang menjadi logo dan maskot resmi MTQ-XXX-2023.  Launching logo dan maskot tersebut ditandai dengan  pemukulan gong oleh Khofifah Indar Parawansah, didamping Drs.H. Saifullah Yusuf serta Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo. Namun gong yang ditabuh bukan gong sungguhan tapi sebuah gambar gong di layar vidiotron yang terpampang di depan Gedung Harmoni Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf dalam pidato pembuka mengatakan, launching Logo dan Maskot MTQ-XXX-2023 merupakan tanda mengawali kegiatan MTQ (Musabqoh Tilawatil Qur'an) tingkat Provinsi Jawa Timur. "Logo dan Maskot ini mempres

BINDA Jatim Terus Mendorong Pemkab.Pasuruan Lanjutkan Vaksin Lengkap Dosis-3

Gambar
Pasuruan-PaslineNews. Layanan kesehatan di Kabupaten Pasuruan bersama Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Jawa Timur, terus melakukan upaya percepatan vaksinasi lengkap dosis-3. Di sejumlah Puskesmas, setiap hari membuka layanan vaksinasi. Sedangkan layanan vaksinasi dengan cara hunting kedesa-desa masih dilakukan tapi intensitasnya sudah berkurang.  Hal itu disebabkan tingkat kehadiran  masyarakat untuk vaksinasi masal sudah menurun jauh. Seperti di Puskesmas Winongan, Lekok, Ngempit, Kejayan, dan Puskesmas Bangil. Di Puskesmas Ngempit misalnya, selain membuka layanan vaksinasi di Puskesmas, juga membuka layanan di beberapa desa, di wilayah Kecamatan Kraton,  yang dimotori Bidan Desa setempat. Hasilnya, sedikit sekali  masyarakat yang datang untuk vaksin. "Saat ini, setiap hari, warga yang vaksin cuma satu dua orang. Bahkan tidak ada sama sekali," jelas Nurul, Koordinator Vaksin Puskesmas Ngempit. Sepinya tingkat kehadiran masyarakat tersebut mungkin disebabkan status daerah

Tim Sepak Bola Kota Pasuruan Akan Datang Lebih Awal Di Ajang Porprov Jatim Vll 2022 di Jember

Gambar
Ketua PSSI Kota Pasuruan, M. Suhaimi(kanan), berlatih sepak bola bersama Ketua DPRD Kota Pasuruan, H. Ismail. Pasuruan-PaslineNews. Tim sepak bola Kota Pasuruan akan diberangkatkan lebih awal seminggu sebelum kick off cabang olahraga (Cabor) sepak bola  Pekan Olah Raga Provinsi (Proprov) Jawa Timur Vll  di Jember,  tanggal 17 Juni 2022 mendatang   Ketua PSSI Kota Pasuruan M. Suhaimi, SE., mengatakan, sebanyak 24 pemain dan tujuh offisial rencananya akan diberangkatkan tanggal 10 Juni nanti untuk menjalani pemusatan latihan di Jember.  Hal tersebut dilakukan agar pemain bisa lebih mengenal lapangan dan beradaptasi dengan iklim di Kabupaten Jember. "Harapan kami, anak-anak (pemain) bisa lebih mengenal karakter lapangan, dan bisa menyesuaikan iklim di sana (Jember). Meski kondisi geografisnya tidak jauh beda dengan Kota Pasuruan, tapi sedikit apapun perubahan iklim di sana bisa mempengaruhi performa pemain," jelas Suhaimi di tempat kerjanya, Sekretariat DPRD Kota Pasuruan, Kamis

Suku Jawa Keturunan Nabi Ibrahim ? Oleh : Cak Bowo

Gambar
Tradisi Marjakani atau Entas-Entas atau sunat masyarakat Tengger Pasuruan-PaslineNews. Mungkin orang Jawa pada umumnya tidak menyadari bahwa  ada bukti-bukti kuat yang menegaskan bahwa orang Jawa atau Suku Jawa adalah keturunan Nabi Ibrahim. Bukti-bukti tersebut berupa tulisan sejarah, kitab suci, tradisi atau budaya, serta kepercayaan masyarakat Jawa. Menurut kitab /buku yang ditulis beberapa sejarawan dan ulama Islam, garis keturunan bangsa Jawa/Jawi berasal dari pernikahan Nabi Ibrahim dengan istri ketiganya yang bernama Qanturah/Ketura. Para sejarawan dan para ulama menyepakati bahwa istri ketiga nabi Ibrahim adalah Qanturah, hal ini dapat dilihat didalam beberapa buku dan kitab, seperti yang telah ditulis oleh Abuya Hamka di dalam  tafsir Al-Azhar-nya (2015), halaman 263. Kemudian ditulis oleh Maulana Muhammad Ali dalam Tafsirnya : Al-Qur’an Terjemahan dan Tafsir (2015), halaman 233. Kemudian oleh Ahmad Suhelmi, dalam bukunya : Salib di Bulan Sabil (2007), halaman 229, dan beberap