Featured Post

KPU Kota Pasuruan Tetapkan Jumlah Kursi Parpol Peserta Pemilu dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Pasuruan

Gambar
Rapat Pleno Penetapan Jumlah Kursi Parpol peserta pemilu dan Penetapan Calon Terpilih di Aula KPU Kota Pasuruan Pasuruan-PaslineNews Tahapan pesta demokrasi pemilihan umum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pasuruan memasuki babak akhir. Komisi Pemilihan Umum Kota Pasuruan menggelar Rapat Pleno Penetapan Jumlah Kursi Partai Politik Peserta Pemilu (pemilihan umum) dan Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Pasuruan Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024,  di aula kantor KPU Kota Pasuruan, Jalan Panglima Sudirman No. 119A, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Kamis (02/05/24) malam. Dalam rapat plano tersebut dipaparkan kembali hasil rekapitulasi suara per daerah pemilihan (dapil) yang dipandu Komisioner KPU Kota Pasuruan, Helmi, Ketua Divisi Teknis dan Penyelenggara.   Kemudian menghitung  perolehan kursi menggunakan sistem penjumlahan di bagi 1,3,5,7 dan seterusnya.  Akhirnya diperoleh hasil  keseluruhan perolehan kursi partai peserta pemilu legislatif DPRD Kota Pasuruan (lihat tab

DPC PPP Kota Pasuruan Tetap Solid Pasca Turunnya Suharso Manoarfa Dari Ketua Umum DPP PPP

Kantor DPC PPP Kota Pasuruan, di Jl. dr. Wahidin Sudoro Husodo 188, Kota Pasuruan, Ketua Abdul Aziz dan Sekretaris Aris Ubaidillah (inside)


Pasuruan-PaslineNews

Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Pasuruan memastikan tidak ada dualisme kepengurusan paska diberhentikannya Ketua Umum PPP Suharso Manuarfa beberapa waktu lalu dan diganti Pelaksana tugas( Plt) Ketua Umum PPP  M. Mardiono.


Sekretaris DPC PPP Kota Pasuruan, H. Aris Ubaidillah menuturkan,  tidak ada dualisme kepengurusan pusat hingga tingkat cabang. Sebab, Suharso Manuarfa sudah legowo menerima dirinya turun dari kursi ketua umum.


"Pak Suharso sudah legowo setelah bertemu empat mata dengan Pak Mardiono beberapa waktu lalu. Beliau juga masih menjadi pengurus pusat tapi duduk sebagai apa kita tunggu nanti," ujar Aris Ubaidillah melalui ponselnya, Rabu (14/09/22).


Memang, lanjut Aris,  sempat muncul dua kubu pro kontra ketika  kegiatan workshop yang digelar selama tiga hari, memutuskan mengganti Suharso dan menunjuk M Mardiono sebagai pelaksana teknis ketua umum.


Suharso yang hadir dalam acara tersebut masih ngotot tidak mau diganti dan masih mengakui sebagai ketua umum. Sikap Suharso ini membelah menjadi dua kubu pro dan kontra. "Kondisi itu ramai di beritakan media. Sampai ada yang mengabarkan Pak Suharso dilempar botol. Itu tidak benar. Karena saya berada di lokasi dan menyaksikan langsung kegiatan itu," ujar Anggota Komisi-3 DPRD Kota Pasuruan ini.


Pada akhirnya, dinamika politik tersebut berakhir manis. Kedua tokoh  melakukan islah pada hari Senin (12/09) kemarin dan semua kembali menjadi satu. Hal itu  menunjukan  kapasitas dua tokoh sentral PPP sebagai politisi sejati yang mengedepankan kepentingan partai. 


"Semua berakhir sesuai harapan kita,  tidak ada dualisme sampai tingkat DPW bahkan tingkat DPC. Kita tetap solid satu komando Mardiono," tutup H. Aris Ubaidillah.


Diketahui,  Mardiono menggantikan Suharso Monoarfa menjadi Plt Ketua Umum atas keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Banten, Minggu (4/9/2022). 


Usulan Pemberhentian Suharso disampaikan oleh 30 dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan.


Jabatan Plt. Ketua Umum PPP, M. Mardiono sudah disahkan Kemenkumham dan SK (Surat Keputusan)nya  telah diserahkan ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta, Senin (12/9/09/22).

Komentar

  1. Semoga bisa lebih baik dan membawa manfaat maslahat untuk ummat

    BalasHapus
  2. kampoengtahfidzindonesia.com15 September 2022 pukul 10.08

    Semoga bisa lebih baik dan membawa manfaat maslahat untuk ummat

    Achmad Tajuddin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Rudiyanto, AP.M.M., Sekda Kota Pasuruan