Featured Post

Hanya Satu Nama, Adi Wibowo, Yang Dikirim ke DPP Partai Golkar

Gambar
Momen pendaftaran Caleg Partai Golkar di Pemilu 2024 di KPU Kota Pasuruan. H.M Toyib, Ketua DPRD Partai Golkar Kota Pasuruan (tengah pegang mikrofon). (foto:Bowo) Pasuruan-PaslineNews. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Pasuruan hanya mengirimkan satu nama yakni Adi Wibowo (Mas Adi) sebagai  calon kepala daerah Kota Pasuruan kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua DPRD Partai Golkar Kota Pasuruan H M. Toyib, SH., di sekretariat DPRD Kota Pasuruan, Jalan Balaikota No. 11, Kota Pasuruan, Kamis ( 02/05/24). Menurutnya, Partai Golkar sudah lama membuka pintu bagi pendaftar calon kepala daerah khususnya internal partai. Kemudian hanya nama Adi Wibowo yang dikirimkan ke DPP Partai Golkar. "Bulan Februari usai pemilu kemarin nama mas Adi sudah kami kirim  ke DPD Jawa Timur lalu naik ke DPP," ujar H.M. Toyib, SH. Terkait wakil yang akan mendampingi Mas Adi Wibowo,  H. Toyib enggan berkomentar banyak. Menurutnya hal itu masih dalam pemb

Meriahnya Pahargyan 10 Suro 1956 Jawa, Oleh Keluarga Besar Paguyuban KBTTPK Pasuruan-1.




PaslineNews

Keluarga Besar Paguyuban Kawruh Batin Tulis Tanpa Papan Kasunyatan (KBTTPK) cabang Pasuruan -1 menggelar tradisi Suro-an di Padepoan KBTTPK, Pedukuan Temenggungan, Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Senin (08/08/22) malam. Bertajuk, "Pahargyan 10 Suro 1956 Jawa, Wisiking Indriya Wiwara Tunggal", dengan tema, Osiking Panca Hamedar Jagad. 


Kegiatan tahunan tersebut kembali dimeriahkan setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Diawali dengan lantunan tembang mocopat dan tari tradisional ngremo menjadi pembuka acara yang di hadiri sekitar tiga ratus undangan. Meski dikemas sederhana, pahargyan tersebut terkesan meriah. 


Kemeriahan terjadi ketika hadirin dan masyarakat sekitar, berebut sesaji Suro setelah ujub dan doa sesaji Suro disampaikan oleh Pini Sepuh Bopo Sholeh. Gantungan sesaji Suro berupa gantungan hasil bumi, bermacam polo pendem seperti singkong, ketela, kentang dan sebagainya; buah-buahan seperti nanas, pisang; sayur mayur seperti sayur sawi,  kacang panjang; serta hasil kerajinan tangan seperti, terompa kayu, caping, dan Ilir (kipas dari anyaman bambu) dan sebagainya. Semuanya digantung tepat di atas hadirin.


Ketua Panitia, Soenarto menuturkan, perayaan atau pahargyan 10 Asuro 1957 J dilatarbelakangi, pertama, sejarah masyarakat Jawa yang kental dengan tradisi spiritual Jawa dalam mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, kebersamaan keluarga besar  KBTTPK yang menjalankan ajaran leluhur, budi pekerti luhur. Acara ini juga sebagai momen berkumpulnya keluarga besar KBTTPK se Pasuruan Raya khususnya, dan warga KBTTPK pada umumnya.


"Gelaran pahargyan 10 Suro 1956 Jawa, bertujuan untuk me wuri-wuri budaya Indonesia khususnya budaya spiritual Jawa, membangun kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara Indonesia dilandasi perilaku budi pekerti luhur demi untuk memayuh

hayuning bawono," ucapnya.


Acara dipungkasi pemancangan lima buah janur oleh perwakilan kadang KBTTPK dari lima penjuru, dipimpin Pini Sepuh Bopo Sholeh, tepat pukul 00.00 WIB." Tradisi pemancangan janur ini sebagai simbol kekuatan, kasih dan kemurahan Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan doa kita semua untuk keamanan, kemakmuran, dan keselamatan masyarakat Pasuruan khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya," ucap Bopo Soleh.


Acara tersebut dihadiri pejabat Forkopimda dari unsur, Kejaksaan, Kepolisian, TNI, dan  Pemerintah Kota Pasuruan, serta tokoh masyarakat. Dan tentu saja keluarga besar KBTTPK dari kawasan Malang Raya, Probolinggo, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan Raya sendiri. Acara berjalan tertib dan lancar berkat dukungan masyarakat sekitar.


Wartawan : Prabowo.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Rudiyanto, AP.M.M., Sekda Kota Pasuruan