Featured Post

Hanya Satu Nama, Adi Wibowo, Yang Dikirim ke DPP Partai Golkar

Gambar
Momen pendaftaran Caleg Partai Golkar di Pemilu 2024 di KPU Kota Pasuruan. H.M Toyib, Ketua DPRD Partai Golkar Kota Pasuruan (tengah pegang mikrofon). (foto:Bowo) Pasuruan-PaslineNews. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Pasuruan hanya mengirimkan satu nama yakni Adi Wibowo (Mas Adi) sebagai  calon kepala daerah Kota Pasuruan kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua DPRD Partai Golkar Kota Pasuruan H M. Toyib, SH., di sekretariat DPRD Kota Pasuruan, Jalan Balaikota No. 11, Kota Pasuruan, Kamis ( 02/05/24). Menurutnya, Partai Golkar sudah lama membuka pintu bagi pendaftar calon kepala daerah khususnya internal partai. Kemudian hanya nama Adi Wibowo yang dikirimkan ke DPP Partai Golkar. "Bulan Februari usai pemilu kemarin nama mas Adi sudah kami kirim  ke DPD Jawa Timur lalu naik ke DPP," ujar H.M. Toyib, SH. Terkait wakil yang akan mendampingi Mas Adi Wibowo,  H. Toyib enggan berkomentar banyak. Menurutnya hal itu masih dalam pemb

Kasus Korupsi Pokmas, N.G.O Pasuruan Raya Teriakan Ketidak Adilan




Pasuruan-PaslineNews.

Sejumlah pentolan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Pasuruan Raya berorasi di depan kantor Mapolres Pasuruan Kota, Selasa (28/03/23).


Mereka meneriakkan ketidak adilan terkait kasus korupsi Pokmas di Kota Pasuruan yang menyeret tujuh orang terdakwa. 


Mereka menuding aparat penegak hukum Kepolisian dan Kejaksaan sudah berselingkuh dengan otak dibalik kasus korupsi tersebut. Tudingan itu diarahkan, karena yang ditangkap hanya berperan pembantu yang tidak paham masalah hukum. 


"Jika yang ditangkap hanya coro dan teri nya, maka kami menduga penyidik polisi dibeli  oleh koruptor. Aparat penegak hukum hanya menyentuh rakyat kecil hanya duit receh. Keadilan macan apa yang diberikan . Kita tidak perlu audiensi dengan Kapolres," tegas Lujeng, ketua NGO Pusaka


Dia juga mengancam akan mengepung   Mapolres Pasuruan Kota jika aparat kepolisian tidak bisa menguak dan menangkap otak intelektual kasus Pokmas tersebut.


"Jika Kepolisian tidak bisa mengungkap dan menangkap otak di balik kasus korupsi Pokmas, kami N.G.O se Pasuruan Raya akan mengepung Polres Pasuruan Kota," ancamnya.


Menurut Lujeng, otak dibalik kasus Pokmas selain 'P',  kalau ditelusuri akan menyeret kepada oknum anggota dewan.


Hal senada juga disampaikan oleh Ketua LSM Cakra Berdaulat Imam Rusdian. Dia menduga kuat ada mafia peradilan. Sebab, mereka  yang  berkontribusi, tidak ada pasal, dan jika tidak berkontribusi ada pasal. "Ada semacam industri hukum," ucapnya.


Dia menambahkan, pemicu dari aksi  ini adalah rasa keprihatinan terhadap hukum yang diperankan secara tidak adil oleh penguasa hukum.


"Fakta dalam kasus Pokmas di Kota Pasuruan misalnya, bahwa yang ditangkap adalah mereka yang  tidak paham aturan. Menurut para istri, suami mereka tidak tahu tentang pokmas. Mereka hanya diberi uang Rp 2 juta itu hanya untuk upah," jlentrehnya.


Aksi berjalan singkat. Hanya ada orasi dari ketua-ketua N.G.O. Mereka sepakat menolak audiensi dengan Kapolres. Kemudian undur diri dengan teratur.


Aksi tersebut dikoordinir oleh Misbach ketua  LSM Gajah Mada Nusantara. Didukung, Imam Rusdian ketua LSM Cakra berdaulat , Lujeng Sudarta Ketua Pusaka, Asya'ri ketua GMBI distrik Pasuruan, Hanan ketua AMCD. Dan Lukman ketua Garda Pantura.


Reporter : Prabowo 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Rudiyanto, AP.M.M., Sekda Kota Pasuruan