Featured Post

Pasca Putusan MK, Gus Ipul Ajak PKB Mengakui dan Menerima Hasil Pemilihan Rakyat

Gambar
Walikota Pasuruan Drs.H Saifullah Yusuf saat memberi keterangan pers. (Foto:Bowo) Pasuruan-PaslineNews. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Drs.H Saifullah Yusuf kembali bersuara. Dia mengajak PKB mengakui dan menerima hasil pemilihan rakyat Indonesia, pasca Putusan MK menolak gugatan pilpres 2024 pada Senin (22/04). "Sebaiknya PKB mengakui dan menerima hasil pemilihan rakyat Indonesia. Bahwa ada keberatan-keberatan yang disampaikan,  tapi diterima dulu saja apa yang ada," kata H Saifullah Yusuf. Dia ingin setelah putusan MK ini PKB mengambil pelajaran . Bahwa langkah-langkah yang diambil tidak semuanya sesuai dengan aspirasinya warga NU. "Yang kita sesalkan kan  itu. Itu yang berulang-ulang saya sampaikan. Akhirnya terbukti. Buktinya di pilpres calon PKB kalah. Sekarang sudah selesai, jangan lari kemana-mana, kembali ke habitat aslinya, yakni NU," ucap Saifullah Yusuf yang juga Walikota Pasuruan di rumah dinasnya di Jalan  Panglima Besar Jendral

Listrik Padam 7 Kali Desa Semedusari Geger



Pasuruan-Paaline News.
Gara-gara listrik padam, warga Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan  gejolak, Sabtu (20/06/20) malam.

Aliran listrik 7 kali padam bikin warga desa tersebut marah dan jengkel. Beberapa warga mendatangi gardu listrik yang terletak di dusun Kedundung, Desa Watuprapat, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Dengan maksud cek kondisi gardu listrik mungkin ada kerusakan.

Pas warga datang di lokasi gardu listrik, ternyata ada biangnya yang sengaja memadamkan listrik. Tiga oknum anggota TNI AL (Puslatpur) pelakunya. Mereka mengambil tiga buah sikring di box gardu listrik yang mengakibatkan lampu byar-pet sebanyak 7 kali.

Memergoki aksi ketiga oknum tersebut, warga menangkapnya dan membawanya ke kantor Desa Semedusari untuk meminta pertanggungjawaban perbuatannya. Warga kepingin tahu apa motivasi aksi ketiga oknum itu

Mendengar pelaku tertangkap, warga lainnya berbondong-bondong menuju balai desa, sebagaian lagi mendatangi rumah H. Nur (50), warga Desa Semedusari yang diduga menjadi dalang dari aksi pemadaman listrik tersebut.

Warga melampiaskan kekesalannya dengan melempari mobil H. Nur. Dua mobil type Rush dan Fortune milik H. Nur kaca belakangnya hancur berantakan. Lemparan warga juga mengenai dua rumah tetangga H.Nur.

Akibatnya,  dua orang terluka. Makruf (29) terluka di tangan dan kepala, terkena hantaman batu paving. Supaha (60), seorang ibu rumahtangga mengalami luka di tangan dan sempat pingsan. Aksi masa tersebut juga melenyapkan uang sebesar Rp 1,5 juta dan HP merek OPPO milik Mustofa yang ditaruh di atas TV di ruang tamunya.

Di balai desa, kerumunan warga semakin banyak. Ratusan warga yang datang tidak mengijinkan ketiga pelaku dibawa ke Mako TNI AL untuk diproses secara hukum. 

Untuk  menjaga agar situasi tetap bisa dikendalikan, pukul 21.15 WIB. bantuan pengamanan anggota dari ton siaga Polres Pasuruan Kota datang ke balaidesa Semedusari, dipimpin oleh Waka Polres Pasuruan Kota, Kompol Mario Prahatinto, S.H., S.I.K, M.SI.

Aparat pemerintah, TNI AL dan tokoh masyarakat juga hadir berupaya menenangkan warga dan menghimbau agar pelaku bisa di bawa ke Mako TNI AL untuk diproses secara hukum.

Aparat yang hadir, Camat Lekok, Fauzan;  Camat Nguling, Drs. Bunardi;  Mayor Dedi (Perwira Dinas Makolatmar);  Kapolsek Lekok, AKP Miftahul SH;  Kapolsek Nguling, Iptu Budianto SH;  Kades Semedusari, Arroyo dan tokoh masyarkat, Ustad H. Supian.

Aparat dan tokoh masyarakat tersebut bergantian menghimbau agar masalah itu diselesaikan secara hukum. Sebab, Indonesia adalah negara hukum. Dan meminta ketiga oknum segera bisa di bawa ke Mako TNI AL.

Terakhir, giliran Waka Polres Pasuruan Kota, Kompol Mario Prahatinto, S.H., S.I.K, M.SI. yang bicara. Mario meyakinkan warga, bahwa ketiga pelaku akan diproses secara hukum dan akan dilakukan penyelidikan dan penyidikan siapa otak dibalik aksi pemadaman itu.

" Bahwa saya akan memeriksa dan mendalami pelaku untuk dilakukan proses hukum dan akan melaksanakan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap otak pelaku, "kata Mario yang dirilis Humas Polres Pasuruan Kota.

Yakin dengan yang disampaikan Mario, warga menyerahkan ketiga pelaku untuk diproses secara hukum.

Pukul 22.55 WIB. Dilaksanakan evakuasi terhadap terduga pelaku ( oknum TNI AL ) dan selanjutnya dibawa ke Mapolres Pasuruan Kota guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Humas Polres Paskot/B.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan