Featured Post

Pasca Putusan MK, Gus Ipul Ajak PKB Mengakui dan Menerima Hasil Pemilihan Rakyat

Gambar
Walikota Pasuruan Drs.H Saifullah Yusuf saat memberi keterangan pers. (Foto:Bowo) Pasuruan-PaslineNews. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Drs.H Saifullah Yusuf kembali bersuara. Dia mengajak PKB mengakui dan menerima hasil pemilihan rakyat Indonesia, pasca Putusan MK menolak gugatan pilpres 2024 pada Senin (22/04). "Sebaiknya PKB mengakui dan menerima hasil pemilihan rakyat Indonesia. Bahwa ada keberatan-keberatan yang disampaikan,  tapi diterima dulu saja apa yang ada," kata H Saifullah Yusuf. Dia ingin setelah putusan MK ini PKB mengambil pelajaran . Bahwa langkah-langkah yang diambil tidak semuanya sesuai dengan aspirasinya warga NU. "Yang kita sesalkan kan  itu. Itu yang berulang-ulang saya sampaikan. Akhirnya terbukti. Buktinya di pilpres calon PKB kalah. Sekarang sudah selesai, jangan lari kemana-mana, kembali ke habitat aslinya, yakni NU," ucap Saifullah Yusuf yang juga Walikota Pasuruan di rumah dinasnya di Jalan  Panglima Besar Jendral

Komisi 3 Sidak RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan Temukan 3 Jenis Pelayanan Kurang Maksimal




Pasuruan-Pasline News
Rumah Sakit Umum Daerah dr.R. Soedarsono Kota Pasuruan disidak (Inspeksi Mendadak) oleh komisi 1 DPRD Kota Pasuruan, Kamis (09/01/20). Wakil rakyat tersebut melihat langsung seperti apa standart pelayanan minimal (SPM) yang meliputi jenis dan mutu pelayanan yang diterapkan oleh manajemen rumah sakit.

Dalam Sidak tersebut, komisi 1 menemukan tiga jenis pelayanan yang belum maksimal, yakni, pelayanan obat, pembacaan radiologi yang makan waktu, serta masalah operasi. Hal tersebut disampaikan oleh M. Mahfud  anggota komisi 1usai sidak.

M.Mahfud menuturkan, Pelayanan obat akhir-akhir ini sering terlambat. Penyebabnya adalah pihak BPJS  selalu merubah daftar obat yang di kavernya. Sehingga dokter dan apoteker harus lebih jeli memilah obat untuk pasien. Hal tersebut butuh waktu, "Yang jadi masalah, pasien di rumah sakit Purut 90% menggunakan BPJS, "tutur Mahfud.

Pembacaan radiologi juga seringkali terlambat. Perkaranya, alat radiologi  manual setahun lalu diganti dengan model CR (Computer Radiologi), namun pengoperasiannya masih belum sepenuhnya dikuasai oleh operator. Sehingga gambar yang sudah dicetak dikomputer kadang tidak bisa dikirim ke hand phone dokter pasien.

Masalah operasi. Jadwal Operasi seringkali terkendala  jadwal dokter yang  tidak sama. Karena operasi memerlukan tiga dokter yakni, ahli bedah, anestesi dan dokter spesialis yang menangani pasien. "Jadwal operasi harus disesuaikan dengan jadwal ketiga dokter tersebut. Hal ini bisa terjadi karena keterbatasan tenaga dokter, "terang Mahfud.

Mahfud menambahkan, dari manajemen rumah sakit  berharap ada bantuan perawatan fisik bangunan rumah sakit dari pemerintah. Karena selama ini, perbaikan fisik dibiayai rumah sakit sendiri. "Usulan manajemen rumah sakit kita tampung dan kita pelajari. Untuk membantu perawatan fisik rumah sakit, kemungkinannya bisa disisipkan di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2020 nanti. Itupun kalau manajemen rumah sakit mengusulkan, "urainya.

Hasil sidak akan ditindak lanjuti dengan mengundang Dinas Kesehatan, BPJS dan Manajemen Rumah sakit dr. R. Soedarsono, untuk membicarakan berbagai masalah rumah sakit Purut. "Komisi 1 secepatnya akan mengundang lembaga terkait untuk dengar pendapat berbagai masalah rumah sakit Purut, "ujar Tutur anggota komisi 1 lainnya.(B.)

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan