Pasuruan-Paslinenews
Kegiatan jaring aspirasi masyarakat oleh wakil rakyat biasanya hanya mengundang orang dewasa, tapi bagi legeslator Sutirta dalam reses yang ke lll tahun 2018 ini memilih mengundang generasi muda. Acara digelar di Hotel Darussalam Kota Pasuruan, Rabu (24/10)
Pilihan Legeslator dari Fraksi Golkar ini sangat tepat. Karena generasi milenia sesungguhnya memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa. Dan faktanya jumlah generasi milenia setiap tahun mengalami peningkatan populasi yang cukup signifikan.
Oleh karena itu, dalam resesnya kali ini, Sutirta menyeting acara resesnya menjadi dialog interaktif untuk menggali potensi generasi muda yang masih idialis, agar memberikan masukan, usulan, saran dan kritik terhadap pembangunan Kota Pasuruan.
Sutirta menyarankan agar generasi muda memiliki kemauan untuk berorganisasi. Organisasi apapun, baik organisasi sosial, organisasi profesi maupun organisasi politik. Agar generasi mudah paham berorganisasi dan lebih siap menerima tongkat estafet pembangunan Indonesia.
Menurut Sutirta, dengan berorganisasi, pemuda akan memiiliki wadah untuk menyalurkan ide dan gagasan yang sifatnya membangun. Begitu juga dengan organisasi politik, generasi milenia harus masuk di dalamnya agar lebih memahami apa itu politik. Oleh sebab itu, caleg Partai Golkar dari dapil Gadingrejo ini memberikan gambaran singkat mengenai dunia politik. Agar pemuda memahami dunia politik dan lebih kritis dalam menentukan pilihan politiknya.
Sutirta berharap, pemuda harus mampu mengambil peran didalam membangun Kota Pasuruan. Ide dan gagasannya harus berbobot dan mampu membuat terobosan dalam pembangunan. "Semua itu bisa terwujud, diawali dengan membuat pilihan politik yang lebih kritis. Dengan demikian, akan lahir legeslator-legeslator yang berkualitas dan berdedikasi tinggi untuk pembangunan Kota Pasuruan, " paparnya.
Karena saat ini Kota Pasuruan butuh terobosan untuk meningkatkan pendapatan asli daearah (PAD). Karena selama ini, 70% anggaran pembangunannya masih nyusu ke pemerintah pusat. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pasuruan hanya sekitar 30% dari APBD. Oleh karena itu perlu sentuhan pemikiran generasi milenia. Karena tingkat produktivitas dan intelektual generasi milenia sangat tinggi. (B.)
Pimred : M. Rofiq