Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Arm Payung Madinah Bengkok, Komisi_3 Minta Ganti Baru

Komisi-3 Sidak payung Madinah yang mengalami masalah teknik.



Pasuruan-PaslineNews

Satu dari enam  payung madinah di alon-alon Kota Pasuruan mengalami masalah ketika diujicoba Senin (12/12/22) malam. Payung tersebut tidak bisa mekar karena empat dari enam arm atau lengan payung mengalami macet lantas melengkung (bukan patah seperti ramai diberitakan). Payung raksasa yang berada di deretan sebelah barat sisi selatan tersebut  sempat menjadi tontonan warga ketiga gagal mekar. 


Berita tersebut akhirnya sampai juga ke telinga Komisi-3 DPRD Kota Pasuruan.  Mereka langsung melakukan Sidak (Inspeksi Mendadak) ke lokasi proyek  payung madinah, Selasa (13/12/22). Kepada Sekretaris Disparpora Kota Pasuruan Akung Nova Janto dan pelaksana PT Detiga Inti Teknik Sinergi, Andrian Awal, Komisi 3 meminta penjelasan penyebab arm yang gagal mengembang. Dan meminta semua material yang rusak diganti baru. 


Dihadapan komisi-3 Andrian Awal menjelaskan kronologi dan penyebab bengkoknya arm payung madinah. Menurutnya, saat dilakukan ujicoba, dari enam arm,  satu mengalami masalah tidak bisa mekar karena pada bagian engselnya tersangkut kotoran las . Sehingga menarik tiga arm lainnya hingga keempatnya melengkung dan tidak bisa berfungsi lagi. 


"Kami sudah siapkan arm pengganti yang kami datangkan dari Jakarta. Paling cepat nanti malam, paling lama besok pagi (14/12) materialnya sudah sampai di sini. Sehingga bisa langsung kita laksanakan penggantian," ujarnya.


Andrian menambahkan, pihaknya akan mengganti material yang rusak dengan material yang baru. Sebab, pihaknya menjamin kekuatan payung akan tahan 5 hingga 10 tahun.


Dari sisi waktu pekerjaan, Andrian mengakui jika seluruh pekerjaan  waktunya akan sedikit molor dari jadwal  tanggal 20 Desember. "Kami perkirakan seluruhnya selesai sampai akhir minggu depan tanggal 24, karena untuk pemasangan  lantai granitnya belum datang. Dan juga di lokasi masih  ada alat berat untuk masang instal payung," dalihnya. 


Ketua komisi-3, Sutirta, meminta agar pekerjaan cepat diselesaikan dan mengganti bagian yang rusak dengan material yang baru.  Sebab, keamanan menjadi prioritas dari keberadaan payung itu sendiri. "Jangan sampai ada material payung yang mengalami rusak dan jatuh hingga menimpa orang yang ada di bawahnya," ujarnya.


Lanjut Sutirta, komisi-3 akan datang lagi pada tanggal 20 Desember, batas akhir masa kontrak, untuk memastikan pekerjaan sudah  berjalan sesuai dengan ketentuan." Jika hingga batas akhir masa kontrak, pelaksana belum bisa menyelesaikan pekerjaannya, itu sudah resiko pelaksana yang akan kena denda finalti," tutupnya. 


Wartawan: Prabowo.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan