Featured Post
Bongkar Tembok Miring, Sidak Komisi -3 Pada Proyek Pembangunan Pasar Mebel Bukir.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Pasuruan-PasluneNews.
Komisi-3 DPRD Kota Pasuruan meminta kepada PPK Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan, konsultan pengawas serta pelaksana untuk membongkar dinding miring (mulet:Jawa) dan membenahinya sesuai dengan spesifikasi tehnik, pada pembangunan toilet, satu paket proyek pembangunan Pasar Mebel Bukir.
Pembangunan Toilet dengan panjang 7,2 m, lebar 3 meter itu diketahui miring pada sisi kirinya oleh komisi -3 saat melaksanakan Sidak (Inspeksi Mendadak) pada proyek pembangunan Pasar Mebel Bukir, Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bukir, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Senin (12/09/22).
"Kami minta toilet dibongkar sebagian kolom dan temboknya yang miring. Itu terjadi karena faktor terburu-buru dan pekerjaan menjadi kurang rapi. Dan juga cara dia (pelaksana) mengerjakan bekisting (dinding mencetak beton) kurang kuat atau mungkin bahannya paska pakai," ujar Junaedi Sekretaris Komisi-3, ditengah Sidak.
Selain bangunan toilet, sidak komisi-3 pada proyek senilai Rp 8,7 milyar lebih itu juga menemukan keterlambatan pekerjaan -4% dari target ideal 25 % . Keterlambatan tersebut dilaporkan oleh Agus, konsultan pengawas, CV. Nivo Konsultan. Menurut hitungannya, progres pekerjaan hanya mencapai 21% dari target 25%.
Dari laporan konsultan pengawas diketahui, keterlambatan disebabkan kurangnya tenaga kerja. "Jumlah tenaga kerja yang dimiliki pelaksana, CV. Barokah Propertindo sebanyak 97 orang. Mestinya ditambah lagi 70 orang," ujar Agus.
Setelah mendengar paparan yang disampaikan Agus, Koordinator Komisi-3, Farid Misbakh meminta kepada pelaksana untuk memaksimalkan sisa waktu yang ada dengan menambah tenaga kerja atau upaya lainnya, asal pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
Sementara itu, dari sisi pelaksana, Reza mengatakan, pihaknya akan melaksanakan apa yang diminta oleh komisi-3. Seperti membongkar dan membenahi diding toilet. Untuk mengejar target pekerjaan, dia lebih memilih menambah jam kerja menjadi dua sif. Sif pertama, jam tujuh pagi hingga jam empat sore. Dan sif kedua, jam enam sore sampai jam dua belas malam.
"Kami lebih memilih menambah jam kerja, sebab, jika melakanakan pekerjaan bersamaan antara pekerjaan bawah dan pekerjaan atap, takutnya ada material yang jatuh dan menimpa pekerja yang di bawah. Lagi pula, pekerjaan atap akan mengotori pekerjaan di bawah. Dengan menambah waktu menjadi dua sif, otomatis kami juga menambah tenaga kerja lagi. Kami optimis, akhir bulan September progres pekerjaan sudah mencapai 50%," ucap Reza.
Rangkaian Sidak Komisi-3 yang diikuti seluruh anggotanya, di pasar mebel yang terbakar hebat pada tahun 2017 silam, tidak hanya mengawasi adminstrasi dan fisik pekerjaan tapi juga mengawasi kelengkapan dan perlengkapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) pada proyek yang menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar