Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Pemkot Pasuruan Bedah 262 RTLH

Wali Kota Pasuruan, Drs.H. Saifullah Yusuf, menyerahkan bantuan sosial RTLH secara simbolis kepada KPM



PaslineNews

Sebanyak 262 rumah tidak layak huni (RTLH) di kawasan Kota Pasuruan mendapat bantuan bedah rumah dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kota Pasuruan.


Bantuan diserahkan simbolis oleh Wali Kota Pasuruan, Drs. H. Saifullah Yusuf kepada perwakilan KPM (Keluarga Penerima Manfaat), dalam acara Penyerahan Bantuan Sosial Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Tahun Anggaran 2022 oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Kota Pasuruan, di Gedung Gradika, Senin (11/07/22).


Kepala Dinas PRKP Kota Pasuruan, Diah Permitasari dalam pidato laporannya mengatakan, 262 RTLH yang mendapat bantuan sudah memenuhi sejumlah syarat dan kreteria. Yakni, warga negara Indonesia, sudah berkeluarga, memiliki atau menguasai tanah secara sah  sesuai dengan tata ruang, belum memliki rumah atau memiliki satu rumah yang tidak layak huni, sudah masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) tahun 2021, dan belum menerima bantuan serupa dalam 10 tahun terakhir.


"Pada awalnya daftar RTLH yang masuk sebanyak 270. Namun setelah dilakukan survei dan verifikasi, yang lolos sebanyak 262 RTLH. Bantuan tersebut tersebar di 34 kelurahan, dan dikerjakan mulai bulan Juli 2022 hingga enam bulan kedepan. Rumah yang akan diperbaiki nanti harus sesuai dengan standar keamanan, kesehatan dan standar kecukupan ruang," ujar Permitasari.


Bantuan tersebut akan diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 17,5 juta. Ro 12,25 juta untuk belanja material, dan sisanya Rp 5,25 juta untuk ongkos pekerjaan. Total dana yang digelontorkan pemerintah sebesar Rp 4.,585 milyar. Seluruhnya berasal dari anggaran APBD Kota Pasuruan. 


Mekanisme pencairan dana, dana langsung ditransfer ke rekening KPM by name. Setelah masuk, dana sebesar Ro 12,25 juta langsung ditransfer ke toko penyedia material yang telah ditunjuk kelompok KPM. 


"Untuk belanja material dananya hanya lewat saja di rekening KPM, karena langsung ditrasfer ke toko penyedia material. Dan sisanya untuk ongkos rukang, langsung masuk ke KPM. Tujuannya, untuk mancing agar KPM mau menambah volume perbaikan rumahnya," jlentreh Permitasari.


Dia menambahkan, masih ada sebanyak 1213 RTLH tersisa yang akan digarap bertahap setiap tahunnya. Menurutnya, tahun depan pihaknya menarget 300 an RTLH, sesuai kemampuan anggaran dan sumber dana lainnya.


Ditempat yang sama, Wali Kota Pasuruan, Drs.H Saifullah Yusuf dalam pidatonya mengatakan, pemerintah sedang fokus untuk menuntaskan masalah RTLH. Meski dengan anggaran yang kecil,  percepatan perbaikan RTLH harus diupayakan. "Sebanyak 1213 RTLH harus dituntaskan, kita harus mencari strategi apakah kerjasama dengan swasta atau provinsi, mungkin juga dengan pemerintah pusat menggunakan APBN," ucapnya.


Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, manfaat perbaikan RTLH itu berdampak kepada dua hal. Yaitu, Fokus dan lokus. Fokusnya adalah menyasar orangnya dan keluarganya. Sementara lokusnya adalah  daya dukung infrastrukturnya. 


"Manusianya itu tidak bisa lepas dari infrastruktur atau  sarana dan prasarana. Nomer satu adalah toilet. Banyak yang tidak sadar kalau toilet ini menentukan kehidupan kita.  stunting misalnya, itu penyebabnya, salah satunya adalah toliet yang tidak layak. Artinya, tingkat kebersihan toilet berdampak langsung pada kesehatan  para penghuninya," ujar Gus Ipul.


Bantuan sosial perbaikan RTLH, lanjut Gus Ipul, juga membawa dampak pada pemberdayaan masyarakat. Sebab, bedah RTLH dilaksanakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat yang ditunjuk oleh kelompok KPM.


"Harapannya, konsep swadaya yang memasukan unsur gotong royong,  semuanya dapat terlibat dan hasilnya, tidak hanya senilat 17,5 juta, tapi bisa lebih besar," jelas Gus Ipul.



Wartawan : Prabowo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan