Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Dalami Perkara Korupsi Pembebasan Lahan JLU, Penyidik Kejari Kota Pasuruan Geledah Kantor Kecamatan Gadingrejo

Penyidik Kejari Kota Pasuruan membongkar lemari berisi dokumen penting di kantor Kecamatan Gadingrejo



Pasuruan PaslineNews

Penyidik  Kejaksaan Negeri Kota Pasuruan, melakukan penggeledahan sejumlah data dan dokumen di Kantor Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Rabu (20/07),  terkait perkara korupsi pembebasan lahan proyek JLU (Jalur Lingkar Utara).


Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Pasuruan, Wahyu mengatakan, tindakan penggeledahan yang dilakukan tim penyidik karena  dianggap perlu untuk memperoleh bukti, data maupun dokumen yang dibutuhkan untuk pembuktian dalam penanganan perkara yang saat ini proses penyidikan sedang berjalan, pasca penetapan tersangka sebanyak enam orang yang sudah ditetapkan tersangka hari Senin dan Jumat lalu.


Dalam tindakan penggeledahan itu, tim penyidik memperoleh dua puluh dokumen yang dianggap penting untuk mendukung proses penyidikan. Sejumlah dokumen yang diamankan penyidik diantaranya adalah buku register PPAT.  "Diantaranya, ada buku regester tahun 2012, dan tahun 2014," ucap Wahyu.


Hasil panggeledahan  dituangkan dalam  Berita Acara Penggeledahan, termasuk dokumen permohonan atas nama Kristiana terkait  jual beli tanah. Kemudian 20 dokumen itu akan dilakukan  penyitaan. "Kami meminta kepada Pengadilan Negeri Kota Pasuruan melakukan penyitaan kepada dokumen-dokumen tersebut," ujar Wahyu dihadapan sejumlah wartawan.


Untuk mengamankan tempat penyimpanan dokumen yang digeledah penyidik, penyidik menyegel tempat tersebut agar dokumen-dokumen tidak hilang atau berpindah tempat. Hal itu dilakukan, mengantisipasi barangkali masih ada dokumen-dokumen yang perlu dilakukan pencarian kembali.


"Kami menyegel tempat penyimpanan dokumen agar tidak hilang atau berpindah tempat, seperti lemari khusus tempat menyimpan dokumen arsip PPATS.  Di lemari ini kami menemukan dokumen yang dijadikan dasar PPATS waktu itu untuk menerbitkan akta jual beli.


Pada waktu yang sama, tim penyidik Kejari Kota Pasuruan juga melalukan tindakan penggeledahan di kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kota Pasuruan, di Jalan Diponegoro, nomor 64, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, dan Kantor Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.  Namun hasilnya belum bisa di rilis oleh pihak Kejaksaan, karena hingga petang hari tim penyidik di dua tempat tersebut belum kembali ke kantor Kejari Kota Pasuruan.


Diketahui, kasus korupsi pembebasan tanah proyek JLU terungkap pada (11/07/22) lalu, dengan ditetapkannya SG, seorang anggota DPRD Kota Pasuruan aktif, dari Fraksi PKB, juga mantan camat Gadingrejo, dan EW seorang ASN di kantor Kecamatan Gadingrejo,  menjadi tersangka.


Dalam perkembangannya, empat hari kemudian, Jumat (14/07), penyidik menetapkan empat orang lagi menjadi tersangka baru yakni BP, Lurah Gadingrejo dan HY, staf kelurahan Gadngrejo. Serta penerima ganti rugi pengadaan lahan, CH dan temannya, WCX. 


Keenam tersangka tersebut memiliki peran masing-masing dalam modus pemalsuan data akta jual beli tanah pembebasan lahan JLU. Tanah yang tidak masuk trase JLU, dimasukan dalam salah satu penerima ganti rugi pembebasan lahan proyek JLU. 


"Jika dalam perkembangan penyidikan kami menemukan petunjuk-petunjuk tambahan, data bukti tambahan, atau alat bukti lain dan kalau ada keterlibatan pihak lain, tidak menutup kemungkinan ada tambahan tersangka dalam perkara ini," pungkas Wahyu.



Wartawan: Prabowo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan