Featured Post
Sembilan Program Prioritas 99 Hari Kerja, Langkah Awal Selesaikan Pekerjaan Rumah
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Pasuruan-PaslineNews.
Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk membangun Kota Pasuruan. Mulai dari masalah ekonomi, pendidikan, kemiskinan dan pengangguran, angka rasio capaian pembangunannya masih dibawah provinsi Jawa Timur. Hal itu disampaikan Wali Kota Pasuruan yang baru dilantik Saifullah Yusuf saat Rapat Paripurna Serah Terima Jabatan Walikota dan Wakil Walikota Pasuruan Hasil Pilkada Serentak Tahun 2020, di gedung DPRD Kota Pasuruan, Senin (01/03/21) malam.
Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf mengatakan, kondisi perekonomian Kota Pasuruan mengalami penurunan minus 20%. Kesenjangan pendapatan masih tinggi. Perkembangan ekonomi mikro masih rendah hanya diangka 6,9, lebih rendah dibanding angka perkembangan ekonomi mikro Provinsi Jatim. Yang lebih parah kata Ipul, data tentang pariwisata tidak akurat. Berapa jumlah wisata religi yang berkunjung ke makam KH. Abdul Hamid setiap tahunnya, berapa tingkat okupansi hotel dan lainnya, tidak ada data yang jelas.
"Data statistik kunjungan wisata tidak akurat. Informasi yang saya dengar selama ini ada sekitar 186.000 pengunjung setahun. Angka itu terlalu kecil jika dilihat dari fakta dilapangan. Hitungan saya, dalam setahun ada sekitar satu juta lebih pengunjung. Selama ini pemerintah tidak mencatatnya dan tidak mempersiapkan dengan baik fasilitas apa yang dibutuhkan wisatawan," ujar Ipul.
Di sisi pemerintah, lanjut Ipul, dalam pengelolaan anggaran dan akuntabilitas keuangan masih belum maksimal. Indikatornya adalah, dalam dua tahun berturut-turut Kota Pasuruan hanya mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP) dari BPK. " Kondisi ini membuat Kota Pasuruan tidak mendapat dana insentif daerah (DID), " jelasnya.
Untuk menyelesaikan bermacam persoalan tersebut, Gus Ipul-Adi Wibowo akan memulainya dari titik nol. Yakni dengan melihat kondisi obyektif dilapangan dan sumberdaya yang ada. "Saya sampaikan kepada gubernur, kita mulai dari titik nol, artinya sesuai kondisi obyektif hari ini. Memang sudah ada pembangunan namun capaiannya belum maksimal. Untuk itu, kita mulai dari nol dengan sumber daya yang ada dan sesuai dengan indikator yang ada. Dan dukungan dari pemprov yang terbaik untuk Kota Pasuruan agar cepat maju, " ucap Ipul yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah yang hadir menyaksikan serah terima jabatan tersebut.
Oleh sebab itu, lanjut Ipul, sebagai dasar implentasi program pembangunan pemerintah, bersama legeslatif dua bulan depan akan membahas RPJMD (Rencana Pembamgunan Jangka Menengah Daerah) dan mempercepat pengesahan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Dan itu satu dari sembilan point prioritas 99 hari kerjanya.
"Prioritas 99 hari kerja kami adalah, percepatan penanganan Covid-19; peningkatan kelas rumah sakit Purut dan fasilitas kesehatan lainnya; rintisan smart city dan penyiapan wifi gratis, sarana pembelajaran daring; mengintegtasikan kawasan alun-alun, masjid, kawasan perdagangan dan jasa; pengembangan wisata bahari dan revitalisasi kawawan pelabuhan; mencapai opini WTP dan percepatan pengesahan RTRW; revitalisasi fasilitas umum, pendidikan dan sarana prasarana taman kota; penataan SDM dan struktur kelembagaan birokrasi; pengembangan koperasi dan UMKM naik kelas, " paparnya
Gus Ipul menambahkan, Kota Pasuruan yang berpenduduk sekitar 206 ribu jiwa ini sebenarnya memliki potensi. Letak geografisnya setrategis sebagai kawasan pesisir dan penyanggah kawasan wisata Semeru, Tengger, Bromo. Dengan didukung sumberdaya manusianya mestinya Kota Pasuruan mampu menjadi jujugan wisatawan yang mau berwisata laut ataupun wisata pegunungan. Namun, terang Ipul, pemerintah sat ini belum menyediakan fasilitas yang diingini wisatawan.
"Potensi membangun Kota Pasuruan sangatlah besar. Untuk mencapai itu butuh dukungan dari legeslatif dan aparat pemerintahan serta masyarakatnya. Niscaya kota Madinah akan terwujud. Yakni, maju ekonominya, aman, indah kotanya, serta harmonis rakyatnya. Tentunya dengan slogan Sira Dira Satya Pati. Artinya, berani tangguh dan setia pada pimpinan." jlentreh mantan Wagub Provinsi Jatim dua periode ini.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah, berharap besar kepada duet Saifullah Yusuf-Adi Wibowo untuk membawa Kota Pasuruan menjadi kota yang maju. Tidak tangung-tanggung, Khofifah ingin Kota Pasuruan menjadi 'Singapura' nya Jawa Timur. Dia mencontohkan majunya negara Singapura yang luasnya lebih kecil dan penduduknya lebih sedikit di banding Jakarta tapi mampu menjadj negara yang terbilang maju. Itu semua tidak lepas dari peran pemimpinnya. Bagaimana pemimpin daerah bisa membangun pemerintahan yang memiliki kapasitas, bersih, dan inofatif.
"Dipimpin Gus Ipul dan Mas Adi Kota Pasuruan akan menjadi Singapura nya Jawa Timur. Saya yakin itu, karena duet pemimpin ini memliki kapasitas, bersih dan inofatif. Gus Ipul juga memliki kapasitas sebagai mentornya kepala daerah lainnya di Jawa Timur, " tegas Kofifah. (B.).
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar