Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Sembilan Program Prioritas 99 Hari Kerja, Langkah Awal Selesaikan Pekerjaan Rumah

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansah      menghadiri Sidang Paripurna Serah Terima Jabatan Walikota dan Wakil Wali Kota Pasuruan Hasil Pilkada Serentak Tahun 2020. 


Pasuruan-PaslineNews. 

Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk membangun Kota Pasuruan. Mulai dari masalah ekonomi, pendidikan, kemiskinan dan pengangguran, angka rasio capaian pembangunannya masih dibawah provinsi Jawa Timur. Hal itu disampaikan Wali Kota Pasuruan yang baru dilantik Saifullah Yusuf saat Rapat Paripurna Serah Terima Jabatan Walikota dan Wakil Walikota Pasuruan Hasil Pilkada Serentak Tahun 2020, di gedung DPRD Kota Pasuruan, Senin (01/03/21) malam. 


Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf mengatakan, kondisi perekonomian Kota Pasuruan mengalami penurunan minus 20%. Kesenjangan pendapatan masih tinggi. Perkembangan ekonomi mikro masih rendah hanya diangka 6,9, lebih rendah dibanding angka perkembangan ekonomi mikro Provinsi Jatim. Yang lebih parah  kata Ipul, data tentang pariwisata tidak akurat. Berapa jumlah wisata religi yang berkunjung ke makam KH. Abdul Hamid setiap tahunnya, berapa tingkat okupansi hotel dan lainnya, tidak ada data yang  jelas. 


"Data statistik kunjungan wisata tidak akurat. Informasi yang saya  dengar selama ini ada sekitar 186.000 pengunjung setahun. Angka itu terlalu kecil jika dilihat dari fakta dilapangan. Hitungan saya, dalam setahun ada sekitar satu juta lebih pengunjung. Selama ini pemerintah tidak mencatatnya dan tidak mempersiapkan dengan baik fasilitas apa yang dibutuhkan wisatawan," ujar Ipul. 


Di sisi pemerintah, lanjut Ipul, dalam pengelolaan anggaran dan akuntabilitas keuangan masih belum maksimal. Indikatornya adalah, dalam dua tahun berturut-turut Kota Pasuruan hanya mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP) dari BPK. " Kondisi ini membuat Kota Pasuruan tidak mendapat dana insentif daerah (DID), " jelasnya.


Untuk menyelesaikan bermacam persoalan tersebut, Gus Ipul-Adi Wibowo akan memulainya dari titik nol. Yakni dengan melihat kondisi obyektif dilapangan dan sumberdaya yang ada. "Saya sampaikan kepada gubernur, kita mulai dari titik nol, artinya sesuai kondisi obyektif hari ini. Memang sudah ada pembangunan  namun capaiannya belum maksimal. Untuk itu, kita mulai dari nol dengan sumber daya yang ada dan sesuai dengan indikator yang ada. Dan dukungan dari pemprov yang terbaik untuk Kota Pasuruan agar cepat maju, " ucap Ipul yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah yang hadir menyaksikan serah terima jabatan tersebut. 


Oleh sebab itu, lanjut Ipul, sebagai dasar implentasi program pembangunan pemerintah, bersama legeslatif dua bulan depan akan membahas RPJMD (Rencana Pembamgunan Jangka Menengah Daerah) dan mempercepat pengesahan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Dan itu satu dari  sembilan point prioritas 99 hari kerjanya. 


"Prioritas 99 hari kerja kami adalah, percepatan penanganan Covid-19; peningkatan kelas rumah sakit Purut dan fasilitas kesehatan lainnya; rintisan smart city dan penyiapan wifi gratis, sarana pembelajaran daring; mengintegtasikan kawasan alun-alun, masjid, kawasan perdagangan dan jasa; pengembangan wisata bahari dan revitalisasi kawawan pelabuhan; mencapai opini WTP dan percepatan pengesahan RTRW; revitalisasi fasilitas umum, pendidikan dan sarana prasarana taman kota; penataan SDM dan struktur kelembagaan birokrasi; pengembangan koperasi dan UMKM naik kelas, " paparnya


Gus Ipul menambahkan, Kota Pasuruan yang berpenduduk sekitar 206 ribu jiwa ini sebenarnya memliki potensi.  Letak geografisnya setrategis sebagai kawasan pesisir dan penyanggah kawasan wisata Semeru, Tengger, Bromo. Dengan didukung sumberdaya manusianya mestinya Kota Pasuruan mampu menjadi jujugan wisatawan yang mau berwisata  laut ataupun wisata pegunungan. Namun, terang Ipul, pemerintah sat ini belum  menyediakan fasilitas yang diingini wisatawan. 


"Potensi membangun Kota Pasuruan sangatlah besar. Untuk mencapai itu butuh dukungan dari legeslatif dan aparat pemerintahan serta  masyarakatnya. Niscaya kota Madinah akan terwujud. Yakni, maju ekonominya, aman, indah kotanya, serta harmonis rakyatnya. Tentunya dengan slogan Sira Dira Satya Pati. Artinya, berani tangguh dan setia pada pimpinan." jlentreh mantan Wagub Provinsi Jatim dua periode ini. 


Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah, berharap besar kepada duet Saifullah Yusuf-Adi Wibowo untuk membawa Kota Pasuruan menjadi kota yang maju. Tidak tangung-tanggung, Khofifah ingin Kota Pasuruan menjadi  'Singapura' nya Jawa Timur. Dia mencontohkan majunya negara Singapura yang luasnya lebih kecil dan penduduknya lebih sedikit di banding Jakarta tapi mampu menjadj negara yang terbilang maju. Itu semua tidak lepas dari peran pemimpinnya. Bagaimana pemimpin daerah bisa membangun pemerintahan yang memiliki kapasitas, bersih, dan inofatif. 


"Dipimpin Gus Ipul dan Mas Adi Kota Pasuruan akan menjadi Singapura nya Jawa Timur. Saya yakin itu, karena duet pemimpin ini memliki kapasitas, bersih dan inofatif. Gus Ipul juga memliki kapasitas sebagai mentornya kepala daerah lainnya di Jawa Timur, " tegas Kofifah. (B.). 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan