Featured Post
Sharing Komisi 1 dengan Guru SMPN 8 Kota Pasuruan, Ungkap Berbagai Persoalan Dunia Pandidikan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Pasuruan-PaslineNews
Komisi -1 DPRD Kota Pasuruan melakukan kunjungan kerja ke UPT SMPN 8 Kota Pasuruan, Kamis (14/01/21). Kunjungan tersebut dikemas dalam acara Wosrkshop Peningkatan Kompetensi Desain Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19. Diikuti oleh tenaga pendidik SMPN-8, acara tersebut menjadi ajang sharing terkait masalah pembelajaran di masa pandemi, fasilitas sekolah, dan masalah guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap (GTT/PTT).
Menurut anggota komisi-1, R. Iman Joko Sih Nugroho, dalam kunjungan tersebut, komisi-1 ingin mendengar secara langsung aspirasi dari para guru baik yang berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) ataupun yang GTT/PTT. Hasil dari kunjungan komisi-1 tersebut akan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan dunia pendidikan kedepan.
"Untuk menyelesaikan berbagai masalah pendidikan , butuh kolaberasi dan kerjasama stakeholder dunia pendidikan. Dan itu bisa jalan kalau data-data yang masuk lengkap. Karena banyak orang memiliki perbedaan pemahaman bermacam persoalan dunia pendidikan. Dan hari ini komisi 1 bisa nyambangi SMP-8 untuk sharing dan mendapat berbagai informasi di dunia pendidikan. Komisi-1 akan terus berupaya menyampaikan aspirasi masyarakat, khususnya yang menyangkut bidang pendidikan agar kedepan anggaran dibidang pendidikan bisa mencapai 20% dari APBD sesuai amanah UU, " jlentreh Imam.
Pernyataan Imam tersebut mendukung apa yang sudah disampaikan ketua Komisi-1, Sutirta, bahwa kehadiran komisi-1 di SMPN-8 dalam rangka mencari solusi bermacam masalah di dunia pendidikan. Seperti masalah perawatan gedung sekolah, bagaimana mekanismenya, yang jelas perawatan gedung harus dilakukan berkala agar kejadian memilukan ambruknya bangunan sekolahan SDN Gentong tidak terulang kembali.
Masalah honorarium GTT/PTT, juga menjadi perhatian komisi-1. Sebab, sekolah membutuhkan tenaga GTT akibat semakin berkurangnya guru PNS karena pensiun. Sedangkan pengadaan guru dari PNS masih sangat kurang dari kebutuhan. Yang terakhir, masalah proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19. Memang belum jelas kapan pandemi akan segera berakhir. Namun, proses belajar mengajar harus terus jalan meski melalui pengajaran dengan daring. Tapi masalahnya, masih ada siswa yang tidak memliki HP (hand phone) dan paket data.
"Menyelesaikan permasalahan pendidikan perlu sinergitas antar stakeholder. Tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri, karena sifatnya saling mendukung. Seperti peran DPRD Kota Pasuruan melalui komisi-1 akan mendorongnya dari sisi anggaran. Semua itu butuh proses tidak seperti membalikan telapak tangan, " ucap Sustirta. (B.).
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar