Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Drive Thru Ala SMPN 8 Kota Pasuruan, Pengambilan Raport Cepat Dan Aman Dari Penularan Covid-19

Pengambilan Raport tanpa turun dari kendaraan (drive thru) 



Pasuruan-PaslineNews

Drive thru menjadi pilihan SMPN 8 Kota Pasuruan dalam melayani pengambilan raport siswanya ditengah pandemi Covid-19, pada semester ganjil kalender pendidikan tahun 2020. Sebuah langkah inovatif untuk menekan penyebaran virus corona dengan  menghindari kerumunan orang tapi pembagian raport terus jalan. 


Layanan drive thru atau layanan cepat tanpa harus turun dari kendaraan ala SMPN 8 ini, terbukti ampuh  menekan kerumunan orang. Wali murid yang mengendarai kendaraan roda dua tidak perlu ribet naik turun dari kendaraannya.  Mulai masuk gerbang sekolah, sudah ada petugas yang mengarahkan untuk cuci tangan dan deteksi panas tubuh. Kemudian, menuju ke meja absen, sebanyak tujuh meja absen kelas yang ditata  berjajar. Ada jarak diantara dua meja untuk akses jalan menuju meja pengambilan raport yang berada di belakangnya. Meja pengambilan raport  yang di jaga oleh wali kelasnya masing-masing, juga ditata sedemikian rupa untuk memudahkan wali murid  mengambil raport dan terus pulang lewat pintu belakang sekolah yang berada disisi selatan. 


Proses pengambilan raport model drive thru tersebut sangat mempersingkat waktu. Mulai dari pintu masuk hingga keluar dari sekolahan, hanya memakan waktu sekitar tiga menit. Namun, masih saja ada wali murid yang turun dari kendaraannya dan berjalan menuju meja pendaftaran dan meja penerimaan raport. Beberapa wali murid yang turun dari motornya ketika di tanya wartawan media ini mengaku sungkan (segan) mengendarai motor diareal sekolahan, meski sudah mengetahui model drivethru lewat WA grup walimurid. "Sungkan mas kalau naik motor di sekolahan. Kan banyak guru, " ujar salah satu wali murid. 


Kepala sekolah SMPN 8, Mudayani, S.Pd., M. Pd., menuturkan, pengambilan raport berkonsep drive thru, terinsipirasi pelayanan drive thru di kantor Samsat. "Ide ini muncul  ditengah ganasnya corona, tapi raport siswa  harus di bagikan. Saya Terinspirasi layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor di kantor Samsat dengan cara drive thru. Bayar pajak kendaraan bermotor tidak perlu turun dan praktis, mudah dan cepat, " ujar Mudayani di ruang kerjanya UPT SMPN 8, Selasa (21/12)..


Lebih lanjut Mudayani menambahkan, layanan pengambilan raport dengan drive thru dilaksanakan selama tiga hari, mulai hari Senin (21/12) hingga hari Rabu. Hari Senin pengambilan raport untuk siswa kelas 7, hari Selasa untuk kelas 8, dan hari Rabu untuk kelas 8. Waktu pengambilannya pun juga di bagi sesuai nomor absensi murid. Nomer absen 01 hingga16 mengambil raport jam 8.00 - 09.30 WIB. Jam 10.00 -11.20 WIB untuk nomer absen 17 -32. "Tapi praktiknya jam sebelas sudah  tuntas semua, karena prosesnya lebih cepat. Model drive thru ini rencananya akan digunakan selagi pandemi corona," ucapnya. 


" Selagi pandemi corona, model drive thru akan tetap dipakai. Namun, kalau situasi normal, kami laksanakan seperti biasa. Sebab, untuk kelas 7 harus ada sosialisasi terkait dengan pembelajaran dan psikologis siswa. Karena proses belajar mengajar di SD berbeda dengan di SMP. Kalau di SD, guru kelas mengajar seluruh mata pelajaran. Tapi di SMP,  satu mata pelajaran satu guru. Terkait pengambilan raport model drive thru, mudah-mudahan bisa menjadi pilihan dan referensi sekolah lain untuk memakainya," tutup Mudayani. (B.). 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan