Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Dam Pleret 1904 Menjadi Pit Stop Gowes Santri Pasuruan Raya



Bantuan 5000 bibit ikan. Bupati Pasuruan H. Irsyad Yusuf (berdiri) 


Pasuruan-PaslineNews

 Wisata Desa Dam Pleret 1904 di Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, menjadi pit stop (pemberhentian ) pertama rombongan gowes  Santri Pasuruan Raya (SPR), Sabtu (21/11). Berangkat dari garis strart di Ponpes Bayt Al Hikmah Kota Pasuruan, rombongan gowes SPR yang dipimpin Bupati Pasuruan H.Irsyad Yusuf, berhenti sejenak di ikon wisata Desa pleret tersebut sebelum menuju garis finis di Ponpes Sabilul Mustaqim, Desa Karangannyar, Kecamatan Kraton. 

Rombongan SPR yang terdiri dari unsur Forkopimda Kabupaten Pasuruan dan pengurus PC NU Kota/Kabupaten Pasuruan serta masyarakat Pasuruan,  melepas lelah dipinggir Dam (Bendungan kecil) Pleret sambil menikmati sajian kuliner khas Desa pleret yaitu olahan kuliner dari labu madu.  

Disela-sela suasana santai, Irsyad Yusuf membagikan bingkisan sembako kepada delapan keluarga penerima manfaat RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Setelah itu, rombongan langsung menuju ke kebun labu madu yang berada disebelah barat Kali Pleret. Irsyad Yusuf didampingi Ketua PC NU Kabupaten Pasuruan, KH. Imron Mutawakkin  dan Ketua PC NU Kota Pasuruan, H. Muhammad Nailur Rohman, memetik labu madu, kemudian diikuti oleh rombongan lainnya. 

Usai memetik labu madu, rombongan menuju ke bibir Dam Pleret. Dipinggir Dam Pleret 1904, Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan sudah menyiapkan bantuan 5000  bibit ikan. Irsyad Yusuf, KH. Imron Mutawakkin dan H. Muhammad Nailur Rohman (Gus Amak), bergantian melepas lima ribu bibit ikan yang terdiri dari, seribu ekor bibit ikan nila, seribu ekor bibit ikan tombro, seribu ekor bibit ikan koi dan dua ribu bibit ikan nilem. 

Setelah rangkaian acara tersebut, Irsyad berpesan kepada seluruh masyarakat agar peduli terhadap lingkungannya, menjaga kebersihan sungai, dan tidak melakukan kegiatan yang merusak alam dan ekosistem air sungai seperti, meracun ikan dan membuang sampah di sungai. 

Dia juga mengapresiasi terobosan inovatif warga Desa Pleret yang mampu menyulap sebuah dam menjadi destinasi wisata desa. Yaitu perpaduan wisata air dan wisata kuliner." Inilah buktti bahwa desa kita semakin berdaya. Pemerintah daerah akan memperhatikan desa, Bumdes dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang kreatif, karena memafaatkan lingkungan seperti ini adalah hal yang baik," ucap Irsyad dalam pidato sambutannya. 

Di akhir sambutannya, Irsyad mengumumkan status Covid-19. Kabupaten Pasuruan sudah berada dalam zona kuning. Artinya, tingkat penularan dan korban meninggal sudah turun menjadi sangat rendah. "Tapi, jangan senang dulu. Kita harus menjaga status kuning ini untuk menuju status zona hijau. Untuk itu, kita tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan membiasakan mencuci tangan di air mengalir dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak. Santri sehat, Indonesia kuat, masyarakat maslahat," tutup Irsyad. 

Kepala Desa Pleret, Agus Supriyono merasa terhormat Dam Pleret 1904 dijadikan pit stop rombongan gowes Santri Pasuruan Raya dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Sanrri Nasional Tahun 2020. Dengan hadirnya rombongan gowes SPR yang dipimpin Bupati Irsyad Yusuf, ini akan menjadi motivasi warga pleret untuk lebih berkretif, berinovatif mengembangkan potensi yang ada di Desa pleret. Baik potensi alam, kuliner maupun sumber daya manusianya. 

Agus juga mengucapkan terima kasih kepada panitia gowes SPR yang menjadikan Dam Pleret 1904 sebagai pit stop sehingga lebih mengenalkan Dam Pleret 1904 sebagai destinasi wisata desa. Dia juga berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Pasuruan yang telah membantu warganya dalam program RTLH dan bantuan bibit ikan yang dilepas di Dam Pleret 1904 langsung oleh H. Irsyad Yusuf bersama Ketua PCNU Kota Kabupaten Pasuruan. 

"Kami ucapkan terimakasih kepada pihak panitia gowes SPR dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Dengan kegiatan ini,  akan lebih mengenalkan Dam Pleret 1904 menjadi destinasi wisata desa. Dan terima kasih atas bantuan lima ribu bibit ikan di Dam Pleret 1904. Ini kan menambah warna kegiatan wisata seperti mancing. Harapan saya, dengan bantuan lima ribu bibit ikan ini, masyarakat akan lebih peduli menjaga Kali Pleret. Pemerintah Desa Pleret akan memasang banner yang berisi himbauan untuk tidak meracuni ikan dan tidak buang sampah di sungai," ujar Agus. (B.). 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan