Featured Post

Gus Ipul Ajak PKB Kembali Kehabitat Aslinya

Gambar
Gus Ipul menjawab pertanyaan awak media di rumah dinasnya. (Foto:Bowo) Pasuruan-PaslineNews Sekretaris Jenderal PB NU Drs.H Saifullah Yusuf mengajak  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali kehabitat aslinya yakni NU (Nahdlatul Ulama).  Hal itu disampaikan oleh Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf yang juga Walikota Pasuruan saat wawancara dengan awak media di rumah dinasnya, di Jalan Panglima Besar Jendral Sudirman, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Sabtu (06/04/24) malam. Menurut Gus Ipul,  rumah besar PKB adalah NU bukan di tempat lain. Sebab, PKB dilahirkan oleh NU dan tidak bisa putus. "PKB bukan milik kelompok tertentu, bukan geng tertentu, apalagi milik perorangan," tegasnya. Dia menambahkan, karena PKB dilahirkan NU, sudah semestinya PKB minta nasehat kepada Rais Aam dan Ketua Umum NU.  "Di momen lebaran ini merupakan waktu yang tepat untuk silaturahim. Tidak bisa PKB menanggung sendiri sepak terjangnya," ucapnya.  Gus Ipul juga me

Ricuh, Demo Tolak UU Cipta Kerja




Pasuruan-PaslineNews. 

Aksi demo Aliansi Rakyat Pasuruan Bersatu (ARPB) di depan kantor DPRD Kota Pasuruan, di Jalan Balaikota, Jumat (09/10), berakhir ricuh. Massa melempari pasukan Dalmas Polres Pasuruan Kota yang menjaga aksi demo, dengan benda-benda seperti botol air kemasan, kayu dan batu. 

Sejumlah lampu penerangan jalan umum hancur terkena lemparan batu.  Pos polisi di perempatan Apotek Pasuruan tidak luput dari amuk masa yang mengakibatkan kacanya hancur berantakan.

Untuk mengendalikan amuk massa, polisi menyemprotkan bom air  dari kendaraan water canon, serta melepaskan gas air mata ke arah pendemo. Untuk sementara polisi bisa memukul mundur pendemo hingga perempatan apotek kota. Namun masa tidak bubar, justru menjadi beringas kembali menghujani polisi dengan batu dan benda lainnya.

Hampir satu jam aksi lempar berlangsung, hingga memaksa Ketua DPRD Kota Pasuruan H. Ismail Marzuki Hasan bersama Kapolres Pasuruan Kota serta Dandim 0819 Pasuruan turun ke jalan menemui pendemo. Kepada pendemo Ismail berjanji akan menyampaikan  surat Mosi Tidak Percaya DPR-RI yang telah menyetujui UU Cipta Kerja. 

Upaya tersebut berhasil mendinginkan amarah pendemo yang kemudian mereka membubarkan diri. Pukul 16.00.WIB, situasi berangsur normal.

Menanggapi aksi demo tersebut, H.Ismail Marzuki Hasan mengatakan, massa berjumlah besar memang sulit dikendalikan. Namun apa yang disampaikan pendemo menolak UU Cipta Kerja, itu suara rakyat yang patut didengarkan.

"Kami akan sampaikan apa yang disuarakan pendemo yakni menolak dan batalkan UU Omnimbus Law Cipta Kerja ke DPR-RI, "ucap Ismail.

Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman, S.I.K., M.Si., mengatakan, aksi demo ARPB yang berujung ricuh sudah diprediksi. Walaupun tidak  separah di Surabaya atau Jakarta, dan tidak ada korban luka  baik anggota keamanan maupun pendemo, namun dia menyesali kejadian tersebut. 

"Kami sudah prediksi aksi demo bakal ricuh. Dan kami sesali kericuhan ini. Dengan jumlah massa besar, sulit bagi koordinator aksi untuk mengendalikannya. Mestinya, koordinator aksi bertanggung jawab mengendalikan kelompoknya. Namun  kami bersyukur kejadian ini tidak ada korban luka. Dari pendemo juga tidak ada yang kami amankan," terang Arman. 

David, salah satu koordinator aksi mengatakan, menyesal demo berakhir ricuh. Padahal, esense dari aksi menolak UU Omnimbus Law Cipta Kerja ini belum tuntas disampaikan. Menutnya, rakyat tidak percaya lagi dengan DPR. Sebab, DPR-RI telah ketok palu setujui UU Cipta Kerja. Dan aksi demo kali ini menyampaikan mosi tidak percaya kepada DPR.  "Kami layangkan surat Mosi Tidak Percaya untuk DPR. Yang kami tuntut, batalkan UU Cipta Kerja," tegasnya. 

Terkait kericuhan yang terjadi, dia menerangkan, bahwa waktu konsolidasi, massa tidak sebanyak ini. Sudah dibagi tiap-tiap korlap. Satu korlap membawahi 20 orang. Yang ikut konsolidasi 100 hingga150 orang. 

"Besarnya massa aksi ini diluar dugaan kami. Mereka tidak ikut konsolidasi dan melakukan gerakan spontan. Mereka tahu aksi ini dari pamflet dan instagram. Dan akhirnya, kejadiannya seperti ini, ricuh," sesal David. 

Masa gabungan dari mahasiswa dan elemen masyarakat buruh, tani serta  beberapa komunitas itu, awalnya berjalan damai. Mereka berangkat dari titik kumpul di Taman Kota Pasuruan menuju kantor DPRD Kota Pasuruan sekitar pukul 14.00 WIB. 

Massa yang berjumlah sekitar seribu orang itu melakukan aksi di selatan kantor DPRD, tepatnya didepan kantor cabang BNI46. Mereka membawa poster dan tulisan menolak UU Cipta Kerja. Massa anak muda itu bersemangat mendengarkan korlapnya bergantian  berorasi di atas mobil Humas Polres Pasuruan Kota, lengkap dengan pengeras suara, menolak Undang-Undang Omnibus Law klaster Cipta Kerja.

Sekitar satu jam beraksi, entah siapa yang mengomando, tiba-tiba dari barisan belakang, massa demo melempar botol plastik, kayu dan batu menghujani barikade pasukan Dalmas Polres Pasuruan Kota.(B.). 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan