Featured Post

Gus Ipul: Kalau Kemudian Sekarang Dikembangkan Isu Seakan-akan Mau Mengganti Ketua Umum PKB Itu Sebenarnya Sesuatu Yang Biasa Saja.

Gambar
Walikota Pasuruan Drs. H Saifullah Yusuf saat meresmikan Gedung PLUT-KUMKM. Pasuruan-PaslineNews Tudingan  bahwa  ada upaya-upaya  mengganti Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dari netizen yang berkomentar di media sosial (medsos), disikapi enteng oleh Sekjen PB NU Drs H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Dia menilai itu hanya opini yang dikembangkan pihak- pihak tertentu dan itu hal yang biasa dalam sebuah proses politik. "Kalau  kemudian sekarang dikembangkan isu seakan-akan mau mengganti ketua Umum PKB itu sebenarnya sesuatu yang biasa saja.  Jadi, itu proses yang  biasa," ucap Gus Ipul saat meresmikan gedung PLUT-KUMKM di Jalan Raya Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Rabu (16/04/24).  Dia menambahkan, opini tersebut sudah membawa-bawa penguasa dan pihak lain yang dituding berupaya mengganti ketua umum PKB.  "Saya ingin menyatakan bahwa tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasan untuk mengganti pimpinan PKB tapi karen

Fasilitasi Tim Pakem 2020, Bangun Masyarakat Lebih Harmonis



Pasuruan-PaslineNews. 

Upaya pemerintah Kota Pasuruan untuk membangun harmonisasi masyarakatnya semakin diperdalam. Diantaranya, dengan menggelar kegiatan Fasilitasi Tim Pakem 2020, Pengawasan Aliran Kepercayaan dan  Aliran keagamaan Dalam Masyarakat, oleh Badan Keselamatan Bangsa-Politik (Bakesbangpol) Kota Pasuruan, dengan tema, 'Penguatan Kapasitas Penghayat Terhadap Tuhan Yang Maha Esa', di salah satu resto di Kota Pasuruan, Rabu (21/10). 

Sejumlah warga paguyuban Kaweruh Batin Tulis Tanpo Papan Kasunyatan (KBTTPK) cabang Pasuruan-1 hadir dan  mendapatkan wawasan  hukum dan budaya dari nara sumber. 

Acara dibuka oleh Pj. Sekda Kota Pasuruan, Anom Surahno. Dalam pidato sambutannya Anom mengatakan, Indonesia negara yang unik dengan jumlah 11.000 an pulau hanya 2000 an pulau yang di beri nama. Ada 3000 etnik, dari 3000 suku itu hanya seribu satu bahasa yang dinekali. "Ada sekitar 1340 suku,  hanya 714 suku yang teridentifikasi. Di Jawa Timur misalnya, ada14 suku yang sudah  teridentifikasi, " terangnya. 

Inilah keragaman Indonesia. Perbedaan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Tuhan menciptakan manusia dengan sidik jari, retina mata dan monologi gigi yang tidak sama. Artinya, individu manusia saja sudah berbeda. Oleh sebab itu sebagai bangsa Indonesia, sudah tidak mengenal suku yang banyak dan bahasa yang beragam, namun kita satu bangsa Indonesia dan satu bahasa Indonesia. "Melalui Pakem ini semoga bisa membawa Kota Pasuruan menjadi aman dan damai, " Ucap Anom. 

Plt. Kepala Bakesbangpol Kota Pasuruan, Imam Subekti menerangkan, acara ini merupakan kegiatan fasilitasi Tim Pakem yang memberikan wawasan hukum dan budaya kepada warga paguyuban Kaweruh Batin Tulis Tanpo Papan Kasunyatan Cabang Pasuruan, sebagai bentuk langkah pembinaan (edukatif), "Ada dua nara sumber yang akan memberikan wawasan kepada paguyuban KBTTPK. Yakni, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Pasuruan dan dari Dinas P dan K Kota Pasuruan, " Terang Imam. 

Kepala Kejaksaan Negeri Kota Pasuruan, Dr. Mariadi Idam Khalid SH. MH., sebagai nara sumber menuturkan, pemerintah manjamin dan melindungi masyarakat dalam menjalankan keagamaan dan kepercayaan yang dianutnya. Untuk itu pemerintah melaksanakan monitoring dan pengawasan pada setiap kegiatan keagamaan dan kepercayaan melalui tim Pakem. 

Tim Pakem (Pengawasan Aliran Kepercayaan dan  Aliran keagamaan Dalam Masyarakat) diketuai oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) beranggotakan dari unsur Kepolisian, Pemerintah, Kodim dan unsur Kemenag. "Tim Pakem mengawasi, namun tidak mencampuri. Ini hak masyarakat hakiki yang harus dilindungi. khususnya kegiatan yang berkaitan dengan Ketuhanan, " kata Mariadi. 

Agus Hariyanto dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, juga seorang penulis budaya masyarakat Pasuruan, membeberkan tentang  Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dari sudut pandang budaya. Memurutnya, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah warisan luhur budaya bangsa. 

"Manusia dalam Pencarian Tuhan, berkaitan dengan asal usul atau sejarah diri hingga kembalinya  kepada sumber hidup yaitu Tuhan Yang Maha Esa (Sangkan Paraning Dumadi), "papar Agus. (B.). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan