Featured Post

Gus Ipul: Kalau Kemudian Sekarang Dikembangkan Isu Seakan-akan Mau Mengganti Ketua Umum PKB Itu Sebenarnya Sesuatu Yang Biasa Saja.

Gambar
Walikota Pasuruan Drs. H Saifullah Yusuf saat meresmikan Gedung PLUT-KUMKM. Pasuruan-PaslineNews Tudingan  bahwa  ada upaya-upaya  mengganti Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dari netizen yang berkomentar di media sosial (medsos), disikapi enteng oleh Sekjen PB NU Drs H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Dia menilai itu hanya opini yang dikembangkan pihak- pihak tertentu dan itu hal yang biasa dalam sebuah proses politik. "Kalau  kemudian sekarang dikembangkan isu seakan-akan mau mengganti ketua Umum PKB itu sebenarnya sesuatu yang biasa saja.  Jadi, itu proses yang  biasa," ucap Gus Ipul saat meresmikan gedung PLUT-KUMKM di Jalan Raya Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Rabu (16/04/24).  Dia menambahkan, opini tersebut sudah membawa-bawa penguasa dan pihak lain yang dituding berupaya mengganti ketua umum PKB.  "Saya ingin menyatakan bahwa tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasan untuk mengganti pimpinan PKB tapi karen

Serapan Anggaran Rendah, Trauma dan Gagal Lelang Biangnya.


M. Amien, Kepala BPKAD Kota Pasuruan



Pasuruan-PaslineNews. 

Rendahnya serapan anggaran pemerintah Kota Pasuruan pada tahun anggaran 2019 lalu, menjadi sorotan publik. Masalahnya, pemerintah hanya mampu menyerap 74 % dari total anggaran belanja sebesar Rp 1,055 triliun. 

Rendahnya serapan anggaran tersebut tentu saja ada penyebabnya. Menurut Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPK-AD) Kota Pasuruan, M. Amien, pada tahun anggaran 2019, SKPD (Satuan Kerja Perangkat  Daerah) masih diguncang trauma dan pobia (ketakutan berlebihan) akibat dari masalah hukum yang mendera Walikota Pasuruan saat itu, di bulan November 2018.

"Saat itu mental teman-teman kepala dinas drop, khawatir ada kasus lanjutan oleh KPK, " Terang Amien,  Rabu (16/09). 

Oleh sebab itu, lanjut Amien, usulan rencana kerja anggaran di beberapa dinas hanya bersifat kegiatan rutin. Meski begitu, ada beberapa dinas yang mengusulkan pembangunan fisik berupa gedung perkantoran, yang sifatnya urgen. 

Berikutnya, penyebab  rendahnya serapan anggaran adalah gagal lelang. Gagal lelang di sejumlah proyek pemerintah  disebabkan oleh persyaratan ketat lelang tebuka LPSE. Yaitu, layanan pengadaan barang dan jasa melelui sistem elektronik. 

"Syarat mengikuti lelang melalui LPSE menurut aturan terkini, dirasa berat oleh rekanan. Antaralain , harus memliki peralatan berat sendiri, dan memliki tenaga ahli sesuai bidangnya. Hal itu akan dibuktikan saat verifikasi faktual. Akibatnya, banyak peserta lelang gagal, karena terganjal aturan tersebut, " jlentreh Amien. 

Terpisah, Plt. WaliKota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo mengakui, selama dia menjadi pelaksana tugas walikota, pembangunan di Kota Pasuruan belum maksimal. 

Menurutnya, sebagai plt. walikota, dirinya tidak bisa membuat kebijakan strategis. Kalaupun kebijakan itu harus dibuat, harus koordinasi dengan gubernur dan harus mendapat ijin dari menteri dalam negeri. 

"Saya akui selama menjabat Plt. Wali Kota Pasuruan, pembangunan belum maksimal. Sebab, saya tidak bisa membuat kebijakan strategis. Selama satu tahun sepuluh bulan saya menjabat, di tahun 2020 wabah Covid-19 melanda Indonesia termasuk Kota Pasuruan. Semuanya terkonsentrasi pada Covid-19. Hingga APBD pun direalokasi untuk pencegahan dan penanganan Covid-19. Mestinya, di tahun 2020 ini anggaran sudah kami susun untuk memacu pembangunan. Tapi semuanya harus tertunda akibat Covid-19, "papar Teno saat silahturahmi dengan warga Purut Rejo, Rabu (16/09) malam. (B.). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan