Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Ayi Suhaya: Jangan Sampai Ada Bumbung Kosong, Karena Itu Mencederai Demokrasi.



Pasuruan-Pasline News.
Kota Pasuruan butuh pemimpin yang berkualitas. Bagaimana proses lahirnya seorang pemimpin berkualitas, sebagian besar pelaku politik, bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah, akademisi serta elemen masyarakat lainnya sepakat harus melalui dinamika pemilihan umum kepala daerah yang demokratis. Namun, semuanya akan kembali kemasyarakat pemilih itu sendiri.

Hal itu terungkap dalam diskusi Memilih Pemimpin Berkualitas Secara Demokratis, dengan tema: Pasuruan Milik Kita. Digelar oleh Padang Howo WhatsApp Grup dalam acara Kopdar#6 (kopi darat ke-6). di salah satu resto di Kota Pasuruan, Sabtu (04/07).

Seperti yang disampaikan oleh Ayi Suhaya, salah satu bakal calon wakil kepala daerah Kota Pasuruan. Dia menegaskan bahwa memilih kepala daerah harus demokratis. Oleh sebab itu, parpol punya tanggung jawab  besar untuk melahirkan pemimpin yang bermoral. Dosa besar parpol jika ada pemimpin daerah yang bobrok.

Menurut Ayi, saat ini parpol minim kaderisasi sehingga kesulitan menampilkan kader-kadernya yang mumpuni untuk menjadi pemimpin yang berkualitas. Sehingga dia khawatir ada cara-cara tidak elok yang dilakukan parpol untuk memenangkan jagoannya. Salah satunya dengan menggiring ke calon tunggal melawan bumbung kosong.

"Jangan sampai ada bumbung kosong, karena itu mencederai demokrasi. Dan bagaimana hasilnya seorang pemimpin yang menggunakan duit, itu sama saja merampok demokrasi. Dan saya paling awal menghadang bumbung kosong. Karena dampaknya luar biasa. Kepada KPU saya ingatkan jangan sampai pilkada nanti ada indikasi jual beli suara, "tegas Ayi Suhaya berapi-api yang disambut tepuk tangan hadirin.

Pentolan LSM Lira ini juga menyampaikan visi-misinya, jika nanti ditakdirkan duduk di kursi N-2. Dia akan membangun Kota Pasuruan lahir dan batin. Artinya, dia akan membangun fisik dan  jiwa religi masyarakat sebagai pilar pembangunan ekonomi.

"Pemimpin yang baik harus gentlemen, terbuka, dan harus bijak untuk bisa mengayomi masyarakat. Harapan terakhir, lawan bumbung kosong, "ucapnya lugas.

H.A.Anshori, bakal calon kepala daerah Kota Pasuruan, menyuarakan pendapat yang lebih detail. Menurutnya, memilih Pemimpin yang berkualitas secara demokratis ada tiga unsur. Yakni, penyelenggara, pemilih dan peserta. 

Menurut dia partai pokitik sudah melakukan proses pengkaderan untuk menyajikan calon yang terbaik. Namun, kuncinya ada pada keberanian untuk melakukan perubahan. 

Untuk penyelenggara pemilu, harus profesional, jurdil dan bertanggung jawab. Masyarakat harus memilih berdasarkan hati nurani. Tentunya menghindari dari mony politik. Kemudian, masyarakat pemilih hendaknya mampu memilih pemimpin yang bertanggung jawab, tidak hanya melihat fisik orangnya, tapi juga kemampuannya. Juga memiliki misi dan visi yang jelas dan prilakunya yang bersih tentunya tidak korupsi dan menyalahgunakan kewenangannya.

"Ukuran dan syarat pemimpinan yang berkualitas adalah pemimpin yang mempunyai ketrampilan, kemampuan dan kejujuran, "papar H. A.Anshori.

Beda lagi dengan pandangan bakal calon N-2 dari Partai Gerindra, DR. Sumarjono, MPd. Sebagai pelaku politik, dia mengaku lebih senang jika demokrasi di dalam pemilu dijunjung tinggi. Namun dia menilai ada fakta bahwa masyarakat masih belum siap melaksanakan pemilu yang demokratis sepenuhnya.

Menurut legislator Partai Gerindra ini, Sebagai pelaku politik dia lebih suka tidak money politik, Namun selama ini tidak pernah mendengar segala sesuatunya gratis. Dan hal ini harus jujur diakui. Karena tema yang diangkat adalah kejujuran, maka harus kembali ke sistem yang berlaku. Kalau bicara komitmen, penyelenggara pemilu, pelaku politik dan masyarakat harus komitmen.

komitmen untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas. Indikator pemimpin berkualitas yang diharapkan seperi apa. Apa berpendidikan tinggi,  banyak hartanya atau kualitas barangnya, atau seperti apa. Kalau masyarakat  sudah bisa menemukan calon yang  berkualitas, itulah jawaban masyarakat sendiri. Maka yang patut memimpin kota ini adalah orang-orang yang berkualitas lahir dan batin. 

"Seandainya saya dianugerahkan  jadi calon, inginnya ya gratis tidak mony politik. Tetapi pertanyaan itu anda sendiri yang bisa menjawab, masyarakat yang bisa menjawab. Sebab, untuk saat ini bicaranya masyarakat masih "Wani piro". Demokrasi kita harapan dari masyarakat ya seperti itu sudah. Maka, kalau ada pertanyaan pemimpin yang berkualitas, yang bisa menjawab anda sendiri, "paparnya blak-blakan.

Bakal calon kada lainnya, Ismail Nachu, paparannya lebih puitis. Menurut dia, substansi dari tema ini adalah pernyataan cinta. Kedepan pasuruan akan ditentukan oleh "Pemimpin nya". Dia mengibaratkan Kota Pasuruan ini adalah gadis ayu. "Kota Pasuruan kau adalah gadis ayu. Gadis seperti kau adalah gadis ayu dan aku sangat cinta pada Ayu kesimpulannya I love you, "ucapnya puitis.

Bakal calon wakil kada dari Partai PKS, Suci mardiko paparannya lebih teknis. Dia menerangkan, ada 5 pilar yang harus dimiliki seorang pemimpin. Pertama, pemimpin harus punya mimpi besar, dia akan menentukan target dan arah yang dicapai. Kedua,  pemimpin harus mensupport OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang.terkait dengan sektor-sektornya. Yang ke-3, ketika target sudah ditetapkan, pemimpin harus bisa melakukan pemberdayaannya. Ke-4, memberikan aura positif kepada masyarakat. Dan Ke-5, final and hard.

Muhammad Arief atau lebih di kenal dengan Gus Awiek, bakal calon N-2 dari PPP, paparannya lebih sederhana. Menurutnya,  pemimpin harus komitmen. Yaitu mengikat dengan lainnya. Pemimpin kepala daerah harus komitmen dengan kebijakannya dan komitmen itu adalah takdir. Yang paling penting adalah demokrasi yang berkualitas, 

Pujo Basuki, tokoh masyarakat Kota Pasuruan urun rembug soal memilih pemimpin yang berkualitas secara demokratis. Dia berpandangan, salah satu tujuan reformasi adalah demokratisasi seluruh masyarakat Indonesia yang baik.

Menurutnya, ada lima lembaga politik yang mempengaruhi demokratisasi daerah, yaitu Pemda, DPRD, Parpol, Stakeholder dan Media Sosial. Lima lembaga harus bisa sinergis.

"Calon pemimpin harus memiliki inteligensi yang memadahi, kecerdasan spiritual, kesadaran emosional, kesadaran sosial dan kecerdasan manajemen. Dengan demikian mony politik pada saatnya akan terkikis. Namun biasanya, kalau sudah jadi malah lupa, yang ada adalah yang angkara murka. Ini bisa berubah tergantung kita sendiri, "urainya.

Diskusi yang dipandu oleh Moderator Amin Suprayitno ini, menurut H. Aminurahman, anggota DPR-RI, merupakan pendidikan politik yang strategis untuk publik Kota Pasuruan. Juga sarana untuk sosialisasi lembaga penyelenggara pemilu KPU dan Bawaslu. Tidak cukup sekali tapi perlu berkali-kali untuk membuka pikiran publik Kota Pasuruan menuju pemilu yang demokratis.(B.).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan