Featured Post

Gus Ipul: Kalau Kemudian Sekarang Dikembangkan Isu Seakan-akan Mau Mengganti Ketua Umum PKB Itu Sebenarnya Sesuatu Yang Biasa Saja.

Gambar
Walikota Pasuruan Drs. H Saifullah Yusuf saat meresmikan Gedung PLUT-KUMKM. Pasuruan-PaslineNews Tudingan  bahwa  ada upaya-upaya  mengganti Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dari netizen yang berkomentar di media sosial (medsos), disikapi enteng oleh Sekjen PB NU Drs H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Dia menilai itu hanya opini yang dikembangkan pihak- pihak tertentu dan itu hal yang biasa dalam sebuah proses politik. "Kalau  kemudian sekarang dikembangkan isu seakan-akan mau mengganti ketua Umum PKB itu sebenarnya sesuatu yang biasa saja.  Jadi, itu proses yang  biasa," ucap Gus Ipul saat meresmikan gedung PLUT-KUMKM di Jalan Raya Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Rabu (16/04/24).  Dia menambahkan, opini tersebut sudah membawa-bawa penguasa dan pihak lain yang dituding berupaya mengganti ketua umum PKB.  "Saya ingin menyatakan bahwa tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasan untuk mengganti pimpinan PKB tapi karen

Suara Terbuka Kader dan Simpatisan PKB Untuk Pilkada 2020



Pasuruan-Pasline News.
Pemilihan Kepala daerah Kota Pasuruan kurang enam bulan lagi, yakni tanggal 9 Desember 2020. Namun aromanya belum menyeruak tajam akibat pandemi Covid-19. Masyarakat pun menunggu jurus-jurus ampuh dari partai politik dan bakal calon kepala daerah.

Namun semuanya masih remang-remang. Belum ada partai politik yang berani mendeklarasikan jagoannya.  Publik semakin penasaran siapa yang bakal menjadi pemimpinnya. 

Nama-nama bakal calon sudah bermunculan. Ada incumbent Teno, H. Anshori, Ismail Nachu dan calon internal masing-masing parpol. Dari nama-nama bakal calon tersebut, penilaian publik bermacam-macam. 

Bagi masyarakat yang suka diantara nam-nama itu juga nama-nama dari parpol yang dicintainya, ada perasaan optimis juga pesimis. Takut jagoannya tidak bisa berlaga di pentas politik, karena aksi jegal menjegal di panggung politik. Juga takut partainya salah pilih calon dan tidak mengusung jagoannya. Dan masih banyak ketakutan lainnya.

Perasaan itu hinggap di akar rumput seperti yang disampaikan Amin Suprayitno. Kader dan simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia menyampaikan pernyataan terbuka yang dialamatkan ke elit PKB di Kota Pasuruan juga DPP PKB.

Yang diinginkannya tidak "muluk-muluk", jagoan PKB harus memenangi pilkada. Siapapun calon yang direkomendasi DPC PKB, akan didukung sepenuhnya.

Menurutnya, ada empat calon yang diusulkan DPC PKB Kota Pasuruan ke DPP yaitu, Ismail Nachu, Junaedi, H. Nawawi dan M. Machfudz. Mereka adalah kader terbaik PKB.

"Empat nama itu kader terbaik PKB. Diantara empat nama itu pilih salah satu nama untuk maju ke pilkada. Tapi menurut hemat kami, kalau dirangking, yang pertama adalah Ismail Nachu. Dialah yang paling siap dari sisi dana juga lobi-lobi ke partai lain. Yang kedua adalah Junaedi, pengalaman 3 periode sebagai wakil rakyat jelas sudah menempanya lebih berpengalaman di birokrasi. Berikutnya H. Nawawi dan M. Machfud.

Statemen tersebut disampaikan Amin Prayitno bersama teman-teman simpatisan PKB. Diantaranya M. Hasan, Mega, dan Hida di salah satu resto di Kota Pasuruan, Senin (08/06). Mereka ini kader PKB yang pernah ikut nyaleg di pileg 2019 lalu. Tapi tertunda untuk menduduki kursi manis DPRD Kota Pasuruan.

Selain empat nama tersebut, menurut Prayit, sapaan akrabnya, PKB memiliki calon alternatif yang justru lebih istimewa yaitu Nailurrohman atau akrab disapa Gus Amak.

"Jika PKB mengusung Gus Amak, hukumnya wajib jadi. Jaminan jadi itu jika PKB mampu menggandeng parpol lain bersama-sama mengusung Gus Amak melawan bumbung kosong, "ujar dedengkot Pospera ini.

Tapi kalau tidak, lanjutnya, lebih baik Gus Amak tetap sebagai ketua  PC NU Kota Pasuruan dan fokus kiprah di kegiatan keagamaan. "Jangan turunkan derajat Gus Amak kalau tidak ada kepastian jadi. Selamatkan Gus Amak, "ujarnya.

Simpatisan PKB tersebut kompak berkeinginan PKB berangkat sendiri dengan mengusung kader-kadernya sendiri. Namun memahami dinamika politik yang terus berkembang yang mengharuskan berkoalisi dengan parpol lain. 

"Kalau PKB berkoalisi dengan parpol lain, calon N-1 nya sebaiknya salah satu dari nama-nama yang diusulkan DPC PKB ke pusat. Kalau tidak, wakilnya harus kader PKB tersebut. Hal ini demi kebaikan Kota Pasuruan yang tidak bisa lepas dari budaya santri. NU dan PKB adalah representasi dari budaya santri itu sendiri, "ujar M. Hasan salah satu simpatisan PKB, yang diamini oleh teman-temannya.

Jangan sampai PKB berada dibayang-bayang partai lain, lanjut Hasan. Makanya PKB harus bisa berkoalisi dengan partai lain yang sejiwa dan PKB lah yang mewarnainya.

"Kami memahami finalnya ada di tangan DPP PKB. Siapa yang akan di Rekom, itu kebijakan DPP. Harapan kami DPP mendengar akar suara di bawah. Kalau DPP tidak mendengar, berarti demokrasi ini semu dan hasilnya dipastikan tidak bagus. ini adalah suara terbuka untuk DPP. Saya harap DPP Mendengar suara Kami. Karena kami ini pion-pion yang bisa menentukan menang kalahnya percaturan politik ini . Hal ini kami sampaikan karena kepedulian kami terhadap PKB dan Kota Pasuruan, "tutup Amin Suprapyitno. (B.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan