Featured Post

Gus Ipul Ajak PKB Kembali Kehabitat Aslinya

Gambar
Gus Ipul menjawab pertanyaan awak media di rumah dinasnya. (Foto:Bowo) Pasuruan-PaslineNews Sekretaris Jenderal PB NU Drs.H Saifullah Yusuf mengajak  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali kehabitat aslinya yakni NU (Nahdlatul Ulama).  Hal itu disampaikan oleh Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf yang juga Walikota Pasuruan saat wawancara dengan awak media di rumah dinasnya, di Jalan Panglima Besar Jendral Sudirman, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Sabtu (06/04/24) malam. Menurut Gus Ipul,  rumah besar PKB adalah NU bukan di tempat lain. Sebab, PKB dilahirkan oleh NU dan tidak bisa putus. "PKB bukan milik kelompok tertentu, bukan geng tertentu, apalagi milik perorangan," tegasnya. Dia menambahkan, karena PKB dilahirkan NU, sudah semestinya PKB minta nasehat kepada Rais Aam dan Ketua Umum NU.  "Di momen lebaran ini merupakan waktu yang tepat untuk silaturahim. Tidak bisa PKB menanggung sendiri sepak terjangnya," ucapnya.  Gus Ipul juga me

Sepakat Pondok Pesantren Dibuka dengan Melaksanakan Protokol Kesehatan, Pemerintah Kota Pasuruan Menunggu Hasil Koordinasi Dengan Gubernur



Rudiyanto, Pj. Sekda Kota Pasuruan

Pasuruan-Pasline News.
Pemerintah Kota Pasuruan dan pengasuh pondok pesantren serta jajaran Forkopimda sepakat akan membuka kembali pondok pesantren dengan regulasi dari pemerintah provinsi. Kesepakatan  itu muncul setelah melalui rapat koordinasi Forkopimda dengan pengasuh pondok pesantren dan ormas Islam di ruang Suropati sekretariat Pemkot Pasuruan, Kamis (04/06).

Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pasuruan, Rudiyanto menuturkan, Pondok pesantren akan dibuka dengan protokol kesehatan. Mekanismenya ada SOP nya. 

Di Kota Pasuruan ini ada pondok pesantren yang murni mengajarkan pengetahuan agama Islam dengan metoda kuno (salaf) atau informal, juga ada pondok pesantren yang ada pendidikan formalnya. 

"Pemkot masih menunggu kebijakan provinsi terkait dengan pendidikan formal, otomatis pondok yang sekaligus sekolah formal harus ikut. Untuk pondok yang sifatnya nonformal pemerintah belum bisa menentukan keputusan yang pasti, dan harus berkoordinasi dengan provinsi, "jelas Rudi usai rapat koordinasi.

Menurut Rudi, yang mendasari kesepakatan tersebut bukan saja kaitannya dengan new normal, tapi membangun akhlak anak-anak itu juga penting. Jadi kegiatan belajar ilmu agama harus terus jalan. "Kalau new normal tahapannya sangat banyak bukan hanya pondok pesantren, "ucap Rudiyanto.

Kebijakan ini masih menunggu provinsi. Sampai kapan, Rudi belum bisa menentukan. Sebab, dengan kondisi wabah corona ini biasanya sehari beres, bisa  jadi mungkin seminggu bahkan lebih. Dan itu disadari apalagi proses pekerjaan dipemerintah Provinsi terjadwal.

"Setelah kebijakan dari provinsi turun.  Rancangan itu kita sempurnakan,  lalu kita komunikasikan dengan instansi atau lembaga terkait sebelum dibuat Surat Edaran Walikota. Pingin kita juga cepat kok, "tutup Pj. Sekda juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan ini.(B.).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan