Featured Post

Gus Ipul: Kalau Kemudian Sekarang Dikembangkan Isu Seakan-akan Mau Mengganti Ketua Umum PKB Itu Sebenarnya Sesuatu Yang Biasa Saja.

Gambar
Walikota Pasuruan Drs. H Saifullah Yusuf saat meresmikan Gedung PLUT-KUMKM. Pasuruan-PaslineNews Tudingan  bahwa  ada upaya-upaya  mengganti Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dari netizen yang berkomentar di media sosial (medsos), disikapi enteng oleh Sekjen PB NU Drs H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Dia menilai itu hanya opini yang dikembangkan pihak- pihak tertentu dan itu hal yang biasa dalam sebuah proses politik. "Kalau  kemudian sekarang dikembangkan isu seakan-akan mau mengganti ketua Umum PKB itu sebenarnya sesuatu yang biasa saja.  Jadi, itu proses yang  biasa," ucap Gus Ipul saat meresmikan gedung PLUT-KUMKM di Jalan Raya Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Rabu (16/04/24).  Dia menambahkan, opini tersebut sudah membawa-bawa penguasa dan pihak lain yang dituding berupaya mengganti ketua umum PKB.  "Saya ingin menyatakan bahwa tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasan untuk mengganti pimpinan PKB tapi karen

Dipasar Tradisional, Antar Lapak Diberi Jarak, Pedagang dan Pembeli Wajib Pakai Masker.


Pedagang di Pasar Kebonagung, berjualan tanpa jaga jarak dan tidak memakai masker.

Pasuruan-Pasline News.
Pemerintah Kota Pasuruan harus bekerja lebih keras lagi untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya melaksanakan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. 

Hal itu tercermin di aktifitas perdagangan pasar-pasar tradisional. Seperti di pasar Kebonagung. Pantauan wartawan media ini, Jumat (12/06) pagi, menemui masih banyak pedagang yang enggan menggunakan  masker. 

Mereka juga tidak menjaga jarak dengan pedagang lainnya. Bahkan sejumlah  tenda yang dipasang pengelola pasar untuk pedagang insidentil tak terlihat satupun diisi pedagang, alias kosong.

Padahal pihak pengelola pasar sudah sering sosialisasi melalui pengeras suara yang dipasang  di sudut-sudut kompleks pasar,  juga didalam pasar tradisionalnya, pentingnya memakai masker dan jaga jarak.

Kondisi ini disadari oleh Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pasuruan, Seneidi. Dia menuturkan, memang tidak mudah menyadarkan masyarakat khususnya pedagang di pasar-pasar tradisional untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan.

Menghadapi new normal, masyarakat harus membiasakan diri melaksanakan protokol kesehatan, diantaranya menggunakan masker untuk mencegah tertular Covid-19.

Oleh sebab itu pihaknya akan mengevaluasi kebijakan sosial distancing di pasar tradisional yang mulai dilaksanakan tanggal 29 Mei 2020 lalu.

"Kami akan evaluasi pelaksanaan sosial distancing di pasar-pasar tradisional. Mungkin sosialisasinya yang akan kita tingkatkan lagi dan  penataan lapaknya, "ucap Senaidi, Jumat (12/06).

Dia menambahkan, Untuk menunjang pelaksanaan sosial distancing dalam rangka menghadapi new normal, di pasar-pasar tradisional di Kota Pasuruan  disiapi material protokol kesehatan seperti,  tempat cuci tangan, thermo gun, dan fasilitas lainnya.

"Di pasar-pasar tradisional, pedagang dan pembeli wajib pakai masker, dicek suhu tubuhnya dan kita siapkan wastafel portable untuk cuci tangan. Hal ini adalah cara kita untuk membiasakan pedagang dan pembeli melaksanakan protokol kesehatan agar tidak tertular Covid-19, "terang Senaidi.

Dalam rangka persiapan new normal, Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pasar Kebonagung, Ridho Wijaya mengatakan, pihaknya akan mempertegas lagi batas-batas lapak dengan memberi tanda dari cat, mana tempat yang boleh untuk jualan dan tidak. Antar lapak diberi jarak 1,5 meter.

Dengan membuat jarak antar lapak, konsekuensinya lahan yang dibutuhkan bertambah. UPT pasar sudah mengantisipasi dengan mendirikan tenda di lahan parkir akhir Mei lalu.

Setidaknya ada 30 pedagang tetap yang berjualan di los pasar Kebonagung. Dan mereka keberatan kalau berjualan diluar los. Setelah diukur ulang, ternyata los pasar cukup untuk 30 lapak. Dan tenda diatas lahan parkir disiapkan untuk pedagang yang sifatnya insidentil.

"Awalnya pedagang keberatan harus berjualan diluar los pasar. Setelah kita ukur ulang, ternyata  mampu menampung 30 pedagang. Kemudian kami ijinkan pedagang tersebut berjualan kembali di dalam los dengan syarat, menempati lapak yang sudah ditentukan dan wajib memakai masker, "tutup Ridho.(B.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan