Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Linmas Pantau Kawasan Rawan Banjir


Pasuruan-Pasline News
Peran Linmas (Perlindungan Masyarakat ) di tengah masyarakat   dioptimalkan lagi. Tidak hanya sebatas fungsi keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat. Tapi memiliki fungsi lainnya diantaranya adalah  kesiap siagaan dan kewaspadaan dini bencana. Hal itu disampaikan Kabid Perlindungan Masyarakat di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pasuruan, Susilo Rifai, SE, MM, saat melakukan monitoring di beberapa titik rawan bencana banjir di Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Selasa (26/02/20).

Bersama 10 anggota Linmas Kelurahan Purworejo dari regu Kewaspadaan Dini Bencana, dia melakukan monitoring di beberapa titik pantau kawasan rawan banjir di sepanjang sungai Gembong. Menurutnya, Kegiatan tersebut merupakan program pembinaan terhadap Linmas yang memiliki fungsi kewaspadaan dini bencana yang sifatnya membantu OPD dalam hal ini BPBD (Badan Perlindungan Bencana Daerah).

"Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pembinaan. Tujuannya, agar Linmas lebih memahami peranannya dimasyarakat dalam kesiap siagaan dan mewaspadai secara dini terhadap bencana. Seperti sosialisasi menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai, memberi peringatan dini jika terjadi banjir, menentukan titik kumpul jalur evakuasi dan membantu proses evakuasi korban banjir serta memberikan informasi terkait kebencanaan kepada lurah selaku Komandan Satpol PP di kelurahan, "tutur Susilo.

Lebih lanjut dia mengatakan,  di setiap kelurahan, Linmas dibagi menjadi lima regu sesuai tugas dan fungsinya. Yakni, regu kesiap siagaan dan kewaspadaan dini bencana, dapur umum, pengamanan, pertolongan pertama pada korban dan kebakaran, serta regu penyelamatan dan efakuasi. Satu regu berisi sepuluh personil. " Kali ini kami lakukan pembinaan dan pendampingan. Nantinya tugas ini akan dilaksanakan mandiri oleh Linmas di tiap-tiap kelurahan, "jelasnya.

Agar dapat menjalankan tugasnya dengan optimal, personil Linmas akan ditingkatkan kapasitasnya. Satpol PP akan memberikan pelatihan-pelatihan sesuai dengan fungsinya. "Personil Linmas akan dilatih untuk meningkatkan kapasitasnya. Kami akan bekerjasama dengan lembaga lainnya seperti Kepolisian, Dinas Kesehatan dan BPBD, "ucap Susilo.

Kegiatan monitoring kawasan rawan bencana, sudah dilaksanakan setiap hari sejak tanggal 18 Februari, di 10 kelurahan yang memiliki kawasan rentan bencana banjir. Yakni, Kelurahan Karang Ketug, Randusari, Purworejo, Krapyakrejo, Blandongan, Bakalan, Tamanan, Purut Rejo, Kebonsari dan Kelurahan Karanganyar.

"Kami akan mengangkat kembali peran Linmas, agar keberadaannya tidak terkesan hanya menjaga keamanan disaat pemilihan umum dan ada hajatan warga. Seperti Kegiatan monitoring ini,  kami lakukan untuk mengangkat kembali peran Linmas di bidang kebencanaan, "tegas Kasi Bina Potensi Masyarakat,  Adie Loekito saat mendampingi Susilo.

Lurah Purworejo, Dicky Yudho Asmoro, S, STP, MM sebagai Kasat Pol PP di Kelurahan Purworejo mengatakan, anggota Linmas di kelurahannya total berjumlah 50 personil. Dibagi menjadi 5 regu sesuai fungsinya. Tetapi dia mengaku belum ada kegiatan Linmas secara spesifik. "Kegiatan Linmas di Kelurahan masih ikut program kegiatan Satpol PP Kota Pasuruan. Karena secara spesifik di Kelurahan belum ada kegiatan Linmas termasuk masalah anggarannya, "ujarnya.

Dicky menambahkan, personil Linmas sifatnya sukarela tidak ada honorarium apalagi gaji, karena   Lebih kearah pemberdayaan masyarakat. Namun peranannya di masyarakat sangat terasa.

"Secara pribadi saya sudah mengajukan kegiatan untuk linmas. Tapi semua kembali kepada Bapelitbangda dan tim anggaran,  mungkin usulan tersebut masih disusun. Dan kami akan terus memperjuangkan agar program kegiatan tersebut bisa masuk. Kedepan, saya berharap Linmas bisa stand by di setiap kantor kelurahan, "pungkas Dicky.(B.)

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan