Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Fraksi Partai Golkar Soroti Kondisi Mebel Hingga Kebijakan Tidak Transparan Dari Dinas PM dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu. Akibatnya, Fasum dan Fasos yang Diserahkan Ke Pemerintah Kota Pasuruan Baru 9 Dari 60 Perumahan Yang Ada.


Pasuruan-Pasline News
Pembangunan pasar mebel Bukir pasca kebakaran hingga tahun 2019 belum terealisasi. Karena pemerintah kurang siap, dana DAK yang di peroleh untuk pembangunan tersebut gagal terserap, sehingga tahun 2020 pembangunan tersebut terpaksa menggunakan dana APBD Kota Pasuruan. Menyoroti hal tersebut, Fraksi Partai Golkar menanyakan perencanaannya dan kesiapan untuk memastikan pembangunan tersebut bisa terlaksana.

Pertanyaan tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna ll DPRD Kota Pasuruan dalam Acara, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi Terhadap Raperda APBD KOTA Pasuruan Tahun Anggaran 2020, Sabtu (23/11/19). Perhatian FPG terhadap dunia mebel tidak hanya pada pembangunan pasar mebel, tapi juga menyoroti  lesunya pasar mebel yang disebabkan kualitas mebel Kota Pasuruan yang tidak ada standart mutu, pemasaran mebel masih menggunakan pola lama, dan sumber daya manusia yang belum kompeten. "Mana peran pemerintah untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang berkompeten di industri mebel ?, "singgung Sutirta anggota FPG.

Terkait dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu, ada visi dan misi yang kurang transparan di bidang perijinan perumahan. Terdapat perjanjian dimana pengembang akan menyerahkan fasilitas umum bila sudah selesai 100 % termasuk pengejawantahan makam. Melihat perjanjian tersebut, FPG meminta perlu ditinjau kembali, karenanya tanah makam sudah seharusnya menjadi hak warga perumahan. Jadi tidak perlu menunggu selesai 100%.

Akibat kebijakan yang tidak transparan tersebut, Fasum dan Fasos yang diserahkan ke pemerintah Kota Pasuruan sampai saat ini baru 9 dari 60 perumahan yang ada.(B.)

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan