Featured Post

Gus Ipul: Kalau Kemudian Sekarang Dikembangkan Isu Seakan-akan Mau Mengganti Ketua Umum PKB Itu Sebenarnya Sesuatu Yang Biasa Saja.

Gambar
Walikota Pasuruan Drs. H Saifullah Yusuf saat meresmikan Gedung PLUT-KUMKM. Pasuruan-PaslineNews Tudingan  bahwa  ada upaya-upaya  mengganti Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dari netizen yang berkomentar di media sosial (medsos), disikapi enteng oleh Sekjen PB NU Drs H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Dia menilai itu hanya opini yang dikembangkan pihak- pihak tertentu dan itu hal yang biasa dalam sebuah proses politik. "Kalau  kemudian sekarang dikembangkan isu seakan-akan mau mengganti ketua Umum PKB itu sebenarnya sesuatu yang biasa saja.  Jadi, itu proses yang  biasa," ucap Gus Ipul saat meresmikan gedung PLUT-KUMKM di Jalan Raya Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Rabu (16/04/24).  Dia menambahkan, opini tersebut sudah membawa-bawa penguasa dan pihak lain yang dituding berupaya mengganti ketua umum PKB.  "Saya ingin menyatakan bahwa tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasan untuk mengganti pimpinan PKB tapi karen

Desa Pleret Jadi Obyek Penelitian Dr. M Soleh, SH, M.HUM Dari Universitas Wisnu Wardana Malang



Pasuruan-Pasline News

Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek , Kabupaten Pasuruan menjadi obyek penelitian Dr. M Soleh, SH, M.HUM dari perguruan tinggi Universitas Wisnu Wardana Malang. Menurut M. Soleh, Desa Pleret sudah memenuhi kreteria penelitiannya karena masuk salah satu katagori desa maju. "Desa Pleret sudah memiliki Bank sampah, wisata desa, pasar desa dan badan usaha milik desa, serta program unggulan lainnya, "ucap arek Pasuruan ini di kantor Desa Pleret, Jumat (01/11/19).

Riset yang diberi judul "Strategi Efektivitas Hukum Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Pembuatan Peraturan Desa Yang Demokratis", menitikkan beratkan pada studi Penyusunan Peraturan Desa Di Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan. Metoda yang digunakan adalah wawancara. Yang diteliti adalah proses perencanaan dan pembahasan APBDes dan Perdes. "Seperti apa mekanismenya, sejauh mana keterlibatan masyarakat, responsibility (tanggung jawab) pejabatnya dan bagaimana cara penganggaran desa, "jelas Soleh.

Melalui program Hibola, Hibah Penelitian Dosen Pemula Universitas Wisnu Wardhana Malang 2019, M. Soleh melakukan penelitian yang menjadi kewajiban setiap dosen sesuai dengan tugas dosen yang disebut dengan Tri Brata. Yaitu, tugas pengajaran, tugas penelitian dan tugas pengabdian masyarakat.

Soleh datang beserta anggota peneliti dan mahasiswanya. Tujuan membawa serta mahasiswa fakultas hukum semester 3 tersebut untuk mengetahui apakah ilmu yang diserap di kampus sesuai dengan kegiatan pemerintah Desa Pleret terkait dengan penyusunan anggaran dan Perdes.

Kepala Desa Pleret, Agus Supriyono sangat mendukung kegiatan penelitian tersebut.  Dia memaparkan kondisi nyata kelurahannya. Seperti, jumlah RT-RW beserta jumlah penduduknya. Kondisi alam dan potensi yang dimiliki Desa Pleret.

Agus juga menerangkan proses dan tahapan penyusunan Peraturan Desa (Perdes) dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes), "Untuk menyusun APBDes, semua rencana diawali dari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di masing- masing  RW. Dan pengisian daftar perencanaan  anggaran diisi oleh masyarakat RW itu sendiri. Kemudian dibahas di musrenbang kelurahan. Di desa sendiri  ada perangkat yang bertugas menyusun RAP yang nantinya diajukan ke musdes, "terangnya menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa.

Agus menambahkan, disamping urusan Perdes dan APBDes, Desa Pleret juga memiliki kegiatan unggulan yaitu Bank sampah Kampoeng Limo. Bank sampah tersebut sudah beroperasi dengan baik dan membawa manfaat pada masyarakat. Bahkan bank sampah Kampoeng Limo sering menjadi jujugan studi banding daerah lain. "Bank sampah Kampoeng Limo, tahun 2019 ini dipercaya mengikuti lomba Bank Sampah tingkat Kabupaten Pasuruan mewakili Kecamatan Pohjentrek. Bank sampah ini bisa berkembang dan akan menjadi bank sampah induk desa, karena sentuhan kreatif direkturnya yaitu ibu Peny, "jlentrehnya.

Mengakhiri paparannya, Agus mengatakan, Desa Pleret menjadi desa maju karena kerja bareng semua pihak. Mulai dari kepala desa dan perangkatnya. Di dukung BPD, tim penggerak PKK, karang taruna, kader desa dan tokoh masyarakat. Dia berharap pada  Dr. M Soleh, SH, M.HUM agar hasil riset disampaikan ke Bupati Pasuruan. "Saya harap hasil riset ini bisa di sampaikan ke Bapak Bupati, "harapnya.(B.)

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan