Pasuruan-Pasline
Ada sebuah kerajaan yang rajanya bersiap pensiun. Lalu memanggil kedua putrinya yang bernama Perbolarang dan adiknya Purbosari. Lantas raja memilih putri kedua, Purbosari untuk menggantikannya menjadi raja. Dihadapan raja, Purbolarang mendukung putusan raja. Namun dibelakangnya, dia iri dan berusaha menyingkirkan adiknya.
Bersama Indrojoyo ia pergi ke nenek sihir. Oleh nenek sihir diberi segelas air untuk mencelakai purbosari. Setelah Purbosari minum air tersebut, sekejab ia berubah menjadi buruk rupa dan baunya busuk. Atas rayuan si Perbolarang, Ibu surinya menyuruh ki Lengser seorang punggawa kerajaan untuk membuang Purbosari ke dalam hutan. Setelah didalam hutan, Purbosari bertemu Lutung Kasarung. Sejenis monyet yang bisa ngomong dengan manusia.
Dari pertemuan itu, mereka berteman akrab. Hingga suatu hari si Lutung Kasarung mengajak Purbosari ke ibundanya, karena dia telah mendapat mimpi, yang bisa menyembuhkan Purbosari adalah ibu si Lutung. Benar, setelah Purbosari mandi di telaga sesuai perintah ibunda Lutung Kasarung, dia kembali menjadi cantik seperti sedia kala.
Mendengar hal itu, Purbolarang menjadi gelisah dan membuat sayembara untuk menemukan si Purbosari. Setelah bertemu di dalam hutan, Purbolarang menantang duel adiknya. Dia kalah tapi masih belum mengakui kekalahannya.
Dia minta "duel" lagi yaitu pasangan yang paling tampan. Purbolarang merasa menang karena pasangannya Indrojoyo adalah sosok yang gagah. Hingga Indrojoyo menghina si Lutung. Karena mendapat hinaan, si Lutung Kasarung berubah menjadi seorang pangeran yang gagah dan tampan mengalahkan ketampanan Indrojoyo. Barulah Perbolarang mengakui kekalahannya dan meminta maaf. Selanjutnya kedua bersaudara ini hidup bersama dan rukun.
Itulah cerita singkat lakon Lutung Kasarung yang dimainkan oleh teater Biru SMPN 1 Kota Pasuruan, di panggung terbuka SMAN 2 Kota Pasuruan, Sabtu(12/10/19) malam. Dalam rangka HUT SMAN 2 Kota Pasuruan ke-19.
Tampilan teater Biru sungguh apik, dimainkan oleh sebelas pemain dengan penuh penghayatan. Gerak dan langkahnya tidak ada yang canggung. Seolah sudah terbiasa tampil di depan publik. Walaupun tampil bareng dengan teater dari SMA/SMK se-Pasuruan Raya. Seperti, teater rumput dari SMA Negeri 1 Grati, teater Gerbang Wetan dari SMK Grati dan lainya.
Hebatnya, mereka latihan hanya seminggu. Tidak mudah membentuk karakter anak sesuai dengan peran yang dimainkannya hanya dalam waktu seminggu, kalau bukan guru atau pelatih berpengalaman yang menanganinya dan dukungan penuh dari pihak sekolah.
Sang sutradara, Indah Yulianti menuturkan, pemainnya berlatih hanya seminggu tapi sudah mampu bermain bagus. Itu buah dari kesungguhan anak didiknya yang rata-rata duduk di kelas 8. Rencana, teater Biru akan manggung di UPT laboratorium kesenian Jawa Timur.
"Teater Biru sudah tampil bagus. Hal ini tidak lepas dari kesungguhan anak-anak, juga dukungan dari bapak ibu guru serta Bapak Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Pasuruan, Bapak Erman, S.Pd, "ucap Indah.(B.)