Featured Post

Gus Ipul: Kalau Kemudian Sekarang Dikembangkan Isu Seakan-akan Mau Mengganti Ketua Umum PKB Itu Sebenarnya Sesuatu Yang Biasa Saja.

Gambar
Walikota Pasuruan Drs. H Saifullah Yusuf saat meresmikan Gedung PLUT-KUMKM. Pasuruan-PaslineNews Tudingan  bahwa  ada upaya-upaya  mengganti Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dari netizen yang berkomentar di media sosial (medsos), disikapi enteng oleh Sekjen PB NU Drs H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Dia menilai itu hanya opini yang dikembangkan pihak- pihak tertentu dan itu hal yang biasa dalam sebuah proses politik. "Kalau  kemudian sekarang dikembangkan isu seakan-akan mau mengganti ketua Umum PKB itu sebenarnya sesuatu yang biasa saja.  Jadi, itu proses yang  biasa," ucap Gus Ipul saat meresmikan gedung PLUT-KUMKM di Jalan Raya Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Rabu (16/04/24).  Dia menambahkan, opini tersebut sudah membawa-bawa penguasa dan pihak lain yang dituding berupaya mengganti ketua umum PKB.  "Saya ingin menyatakan bahwa tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasan untuk mengganti pimpinan PKB tapi karen

Kelompok Suarli dan Sunamar Sepakat Selesaikan Permasalahan Secara Kekeluargaan Kasus Penganiayaan dan Pengancaman di Desa Plososari



Pasuruan-Pasline

Kasus penganiayaan dan pengancaman oleh Suarnam pendukung Suarli bacalon Kades Plososari yang tidak lulus tes akademis, terhadap Senin pendukung Sunarman bacalon kades Plososari yang lulus tes akademis. Sepakat diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut ditanda tangani dihadapan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Grati, Kabupaten Pasuruan, Kasat Intelkam Polres Pasuruan Kota dan hadirin lainnya di Mapolsek Grati Polres Pasuruan Kota, Sabtu (26/10/19) sore.

Terjadinya kesepakatan tersebut, setelah Kapolsek Grati, AKP H.Suyitno, SH mengundang kedua kelompok tersebut ke Mapolsek Grati untuk mediasi.  Dalam sambutannya dia mengatakan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mendamaikan kedua belah pihak untuk terciptanya situasi aman dan kondusif.

Suyitno juga menekankan bahwa ancaman sudah merupakan suatu Tindak Pidana. Kejadian kemarin sudah terdapat dua masalah yaitu, penganiayaan dan pengancaman dengan menggunakan senjata tajam. Solusinya adalah pertama,  kedua belah pihak saling memaafkan dengan membuat surat pernyataan. Kedua, Penyelesaian secara hukum. "Namun sebaiknya setiap permasalahan diselesaikan dengan kekeluargaan dan musyawarah, "arahnya.

Terkait informasi  calon kades yang mau mengundurkan diri, menurutnya, harus disertai dengan alasan yang jelas. Karena ada uang negara yang digunakan dalam setiap pentahapan Pilkades.
"Dalam setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya, untuk itu kita kumpulkan disini sehingga bisa cepat selesai dan masalah tidak berkelanjutan sehingga situasi kamtibmas tetap berjalan, "tegasnya.

Camat Grati,  Hardian Irianto, SE MM, dalam sambutannya, bersyukur kedua kelompok hadir dalam acara tersebut. Dan mengucapkan terima kasih pada Kapolsek yang sudah mengundang kedua belah pihak untuk proses mediasi."Harapan saya, baik saudara Sunamar maupun saudara Suarli, agar dapat mengendalikan para pendukungnya sehingga tercipta situasi yang aman, "ucapnya.

Disambung dengan sambutan Danramil Grati yang mengatakan bahwa semua ini adalah saudara. Sehingga semua wajib menjaga silahturahmi, kerukunan, keamanan khususnya di Plososari. "Jangan sampai pecah hanya karena permasalahan pilkades. Kepada yang dituakan agar dapat mengendalikan warganya, "harapnya.

Di akhir acara, Kapolsek Grati membacakan hasil kesepakatan penyelesaian permasalahan secara kekeluargaan dua kelompok tersebut. Secara keseluruhan, kegiatan mediasi berlangsung lancar, tertib dan kondusif.

Pertemuan tersebut di saksikan oleh Kasat Intelkam Polres Pasuruan, AKP Bambang Sugiharto, SH. Hadir dalam kegiatan tersebut, perangkat desa Plososari, Ketua beserta anggota Panitia Pilkades Plososari, BPD, Calon Kades, tokoh dan sesepuh Desa Plososari.

Diketahui, Akibat persaingan bakal calon kepala desa, Senin (45) warga  Dusun Brongkol, Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, menjadi korban penganiyaan. Ia mengalami luka bacok di dahinya yang dilakukan oleh Suarnam (50) warga Dusun Tanah celeng, Desa Plososari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.

Penganiayaan tersebut terjadi di rumah Sunamar, salah satu bakal calon Kepala Desa (Kades) yang lulus ujian, di Dusun Krajan-II, Desa Plososari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Kamis (24/20/29). Saat itu,  Senin (korban) sedang duduk santai dirumah calon Kades yang didukungnya bersama teman satu timnya sepulang mengantar Sunamar mengambil hasil tes ujian akademis di balai desa.

Tiba-tiba datang Suarli, bacalon Kades yg tidak lulus ujian akademis bersama dengan Suarnam dan beberapa pendukungnya. Mereka mencari Sajin dan Miadi yang tidak diketahui apa maksud tujuanya.

Merasa ada gelagat yang kurang baik, Sunamar berusaha menghalang-halangi kelompok Suarli. Akhirnya terjadi keributan. Sesaat kemudian Sunamar mengeluarkan senjata tajam jenis celurit dan membacok Senin. Tidak cukup itu, Suarnam juga mengancam pendukung Sunamar Lainnya.

Kejadian tersebut,  Dengan cepat  direspon polisi. Dipimpin Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Slamet Santoso, bergerak mengamankan terduga pelaku Suarnam. Kemudian melakukan olah TKP  dan memeriksa saksi-saksi. Untuk mentukan langkah penyelidikan dan penyidikan, dilakukan gelar perkara. Untuk menjaga situasi tetap kondusif, Polres Pasuruan Kota melakukan pemantauan situasi.(B./Humas ResPaskot)

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan