Featured Post

Mas Dion, Satu-satunya Kader PKB Yang Siap Maju Di Pilkada Kabupaten Pasuruan

Gambar
  Mas Dion saat menemui wartawan di ruang kerjanya.(Foto:Bowo) Pasuruan-PaslineNews HM. Sudiono Fauzan semakin mantap Maju di pemilu kepala daerah Kabupaten Pasuruan pada  bulan November 2024 mendatang. Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan ini yakin akan mendapat rekomendasi dari DPP Partai Kebangkitan Bangsa. Alasan kuat kenapa dirinya yakin dan percaya bakal mendapatkan rekomendasi dari  DPP PKB, karena sejauh ini  tidak ada kader partai PKB yang menyatakan diri maju di Pilkada nanti. Alasan lainnya, dia telah berhasil melaksanakan tugas partai mempertahankan kursi PKB khususnya dapil Pasuruan 1 dan 2, pada pemilu lalu. Harapannya prestasi  itu bisa menjadi pertimbangan DPP PKB mengeluarkan rekomendasi untuknya maju di pemilu kada nanti. "Atas pertimbangan itu, saat ini saya  sedang fokus berjuang mendapatkan rekomendasi dari DPP PKB," ucap Sudiono Fauzan yang akrab di panggil Mas Dion ini, di ruang kerjanya di Sekretariat DPRD Kabupaten Pasuruan, Senin (24/03/24). Tahapan berikut

Tahun Baru Hijriah 1441Desa Pleret Gelar Pawai Obor



Pasuruan-Pasline

Masyarakat Pasuruan meramaikan pergantian Tahun baru Hijriah 1 Muharram 1441 dengan pawai obor. Tradisi arak-arakan atau pawai obor tersebut sudah berlangsung lama dan menjadi tradisi tahunan. Entah mulai kapan tradisi ini berawal, yang pasti, setiap 1 Muharram atau 1 Suro menurut kalender jawa, pasti masyarakat melakukan pawai obor disertai dengan atraksi seni tradisional seperti pencak silat, tabuhan rebana dan lainnya.

Seperti yang dilakukan warga desa Pleret Kabupaten Pasuruan. Mereka menggelar pawai obor pada malam satu Muharram 1441 Hijriah yang jatuh pada hari Sabtu (31/08/19) menurut kalender Masehi. Dilepas oleh Kepala Desa Pleret dari balai Desa Pleret menuju lapangan Warungdowo.  Jarak yang ditempuh lebih kurang satu kilometer. Jarak yang pendek inipun mengakibatkan lalu lintas padat merayap.

Kepala Desa Pleret, Agus menuturkan, pawai tahun baru Hijriah 1 Muharaman, sudah menjadi tradisi yang mengakar di masyarakat Pleret.  Oleh sebab itu, desa selalu mengkoordinir kegiatan tersebut. Untuk memastikan keamanan dan ketertiban peserta saat pawai berlangsung, pihaknya berkoordinir dengan Kepolisian Polsek Pohjentrek dan Banser. 

Animo warga Pleret untuk mengikuti pawai satu Muharaman sangat tinggi. Diikuti warga dari 9 Rukun Warga (RW). Ada dari kelompok pengajian ibu-ibu, TPQ(tempat pendidikan Alquran), Madin, padepokan perguruan pencak silat dan atraksi drum band karang taruna. "Mereka dengan sukarela dan swadaya andil dalam pawai ini, "terang Agus.

Selain di Desa Pleret, di kawasan Kota Pasuruan pawai obor bisa di jumpai di jalanan kota. Tanpa koordinasi yang baik, seringkali jalur yang dilalui bertabrakan dengan kelompok lain. Akibatnya lalu lintas tersendat bahkan macet. Namun pengendara memakluminya karena kegiatan tersebut ditemui hanya setahun sekali. "Macet sedikit tidak apa-apa demi memeriahkan tahun baru Hijriah. Toh hanya setahun sekali, "ujar salah satu pengendara motor kepada pengendara lain yang ada sampingnya. (B.)

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan