Pasuruan-Pasline
Puluhan anak muda terlihat sedang asyik membagikan stiker dan liflet kepada masyarakat yang beraktifitas di sepanjang jalan Sultan Agung kota Pasuruan, Minggu (25/08) pagi. Panas matahari pagi tidak mengurangi keceriahan mereka di jalan yang setiap hari Minggu bebas kendaraan bermotor alias car free day. Stiker dan liflet yang dibagikan Anak muda yang tergabung dalam Forum Anak Kota Pasuruan tersebut, berisi ajakan kepada masyarakat untuk peduli dan komitmen terhadap pendidikan inklusi.
Mereka juga mengajak masyarakat berkomitmen untuk pendidikan inklusi dengan membubuhkan tandatangan di selembar baner warna putih berukuran 2x1m. Anak- anak muda binaan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak-Keluarga Berencana (DP3A-KB ) Kota Pasuruan tersebut bersosialisasi dengan berjalan keliling di kawasan car free day sambil meneriakan yel-yel khas mereka dan membentangkan spanduk yang berisi tulisan "kampanye pendidikan inklusi. Untuk pendidikan jangan ada yang tertinggal. Setiap kita terlahir istimewa".
Kasi Perlindungan Anak, Bidang Perlindungan anak DP3AKB, Yayuk Sri Rahayu, Spd, saat mengawal forum anak Kota Pasuruan di lapangan menuturkan, Gerakan sosialisasi pendidikan inklusi oleh Forum Anak Kota Pasuruan (FAKP), merupakan program Kolaborasi Tanpa Batas forum Anak bersama Unicef. "Kampanye pendidikan inklusi harus lebih masif dilakukan karena Kota Pasuruan masuk dalam kota layak anak. Oleh sebab itu, FAKP bersama Unicef bertekat akan terus melakukan sosialisasi hingga masyarakat bisa memahami apa itu pendidikan inklusi, "ucapnya.
Tujuan kegiatan kampanye inklusi yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam pemenuhan hak anak penyandang disabilitas. Diantaranya adalah hak mendapatkan pendidikan yang layak, sama dengan anak-anak lainnya. Masyarakat juga harus bisa memahami tentang adanya pendidikan inklusi. Yaitu sebuah model pendidikan yang menempatkan anak disabilitas atau berkebutuhan khusus disekolah-sekolah umum.
"Agar lebih efisien, kami sengaja bersosialisasi pada hari Minggu pagi, saat car free day di jalan Sultan Agung digelat. Mulai pukul 6.00 WIB anak-,anak sudah bergerak. Sasaran kami adalah masyarakat Kota Pasuruan Yang berkunjung di car free day, "jelas Yayuk Sri Rahayu, Spd.
Respon masyarakat terhadap sosialisasi pendidikan inklusi bervariasi. Sebagaian besar mendukung program pendidikan inklusi di Kota Pasuruan. Namun, masih ada juga masyarakat yang belum tahu apa dan bagaimana keberadaan pendidikan inklusi. "Harapan kami, program pendidikan inklusii harus lebih banyak disosialisaikan dan dikampayekan agar masyarakat tahu lebih banyak perkembangan pendidikan inklusi di Kota Pasuruan, "harap Yayuk.(B.)