Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

SILPA tahun anggaran 2017 Rp. 127 milyar lebih, dinilai terlalu besar oleh fraksi- fraksi DPRD Kota Pasuruan





Paslinenews- Pasuruan

Sisa Lebih Penggunaan Anggaran(Silpa) tahun anggaran 2017, menjadi sorotan sebagian besar fraksi di DPRD Kota Pasuruan dalam Sidang Paripurna 2 Pandangan Umum Fraksi Terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Daerah Kota Pasuruan, Kamis, 23/08/2108.

Silpa tahun anggaran 2017 sebesar Rp. 127.324.923.295,88, dinilai terlalu besar. Hal ini merupakan indikasi rendahnya serapan anggaran oleh OPD.

Sorotan tersebut diantaranya dari Fraksi Amanat Indonesia Raya(F.AIR). Dalam pandangan umumnya yang disampaikan oleh Marzul Afiyanto, SE, menilai, kelebihan silpa tersebut tidak selalu berasal sari efisiensi kegiatan, namun juga dari kegiatan yang tertunda atau gagal lelang.

Dari Fraksi Gerakan Persatuan Hati Nurani(GPHN) menilai,  realisasi APBD 2017 tidak sesuai dengan harapan masyarakat Kota Pasuruan. Oleh karena itu, Fraksi ini memberi 5 point catatan kinerja eksekutif. Diantaranya, terkait tingginya silpa, fraksi ini  menganggap pemerintah gagal dalam mengintegrasikan apa yang sudah direncanakan dengan pelaksanaannya. Sehingga program kegiatan banyak yang tidak terserap atau terwujud. Dan berdampak pada masyarakat yang tidak bisa menikmati pembangunan yang sudah direncanakan.

Fraksi ini juga khawatir ada penggembosan Rencana Program dari Visi Misi Walikota dan Wakil Walikota yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah(OPD), yang kurang bertanggung jawab. Dampaknya, masyarakat merasa kecewa dengan janji- janji Walikota dan Wakil Walikota.

Anggota Fraksi BPHN, Luckman Hakiem Bachmid, SH, menilai, ketidak seriusan atau ketidak pahaman para kepala OPD dalam mengaplikasikan visi dan misi walikota. "Para Kepala OPD tidak serius atau mungkin tidak paham  mengaplikasikan visi dan misi walikota sesuai dengan rencana dan prediksi yang telah disepakati, " jlentrehnya.

Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan