Featured Post

Upaya Angkat Olahan Bandeng Jelak Menjadi Komoditi Unggulan Kota Pasuruan. Oleh: Mulyo Prabowo

Gambar
Poklasar Jelak Joyo Food menunjukan salah satu kreasi olahan bandeng jelak. Pasuruan-PaslineNews  Nama bandeng jelak sudah tidak asing ditelinga masyarakat Pasuruan. Jenis ikan bersisik keperakan hasil budidaya petambak di Pedukuhan Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan  itu sangat disukai karena rasa dagingnya lebih gurih, lembut dan tidak bau tanah. Ketua Kelompok Pengelola dan Pemasaran (Poklasar) produk olahan bandeng  Jelak Joyo Food (JJF), Nurhayati mengatakan, bandeng jelak memang sedikit berbeda dibanding ikan bandeng dari daerah lain. Selain rasanya lebih gurih dan tidak bau tanah, perbedaan itu terlihat dari bentuk fisiknya. Bandeng jelak memiliki ukuran sedikit lebih kecil tapi berisi. Rata-rata perkilonya berisi empat ekor, atau sekitar 2,5 ons per ekornya dalam kondisi segar.  Ciri lainnya, bandeng jelak bibirnya berwarna merah. Sehingga banyak orang menyebutnya dengan si bibir merah, atau ikan bergincu. "Itu ciri fisik khas bandeng jelak y

Gali kuliner khas Kota Pasuruan dari lomba cipta menu




Paslinenews- Pasuruan

Pemerintah Kota Pasuruan terus menggali potensi daerah guna mendukung Pasuruan Kota Pusaka, untuk meningkatkan perekonomian Kota Pasuruan.

Salah satu potensi yang terus digali pemerintah adalah kuliner Pasuruan. Kuliner khas Kota Pasuruan yang akan menjadi andalan untuk menarik wisatawan ke kota ini.

Salah satu cara pemerintah untuk mewujudkan itu, dengan menggelar lomba cipta menu yang diselenggarakan si Pendopo Surga Surgi, Rabu, 08/08/2018.

Diikuti 34 peserta dari lelompok PKK kelurahan se-Kota Pasuruan. Peserta wajib memakai bahan lokal dengan sentuhan kreasi dan enovasi bermacam olahan masakan.

Beberapa kreasi menu makanan yang menarik perhatian juri dari Direktur Gizi Propinsi Jatim adalah, nasi jagung telo ungu, gulai ikan pari, naget lele, sop kerang kunci. Dan dari menu inilah peserta dari kelompok PKK Kelurahan Kepel meraih juara pertama.

Walikota Pasuruan, Drs. H.Setiyono, M.Si, meminta hasil lomba cipta menu ini ada kelanjutannya. "Saya minta, pemenang lomba cipta menu ini ada tindak lanjutnya. Saya minta dari dinas terkait untuk membina lebih lanjut, agar olahan makanan hasil cipta menu peserta, bisa dijadikan makanan keseharian dan menambah daftar menu kuliner  khas Kota Pasuruan, " pesannya.

Walikota juga memberi contoh saat perjalanannya ke Moskow Rusia. Di Stan Kota Pasuruan paling banyak dikunjungi warga Moskow, dan mereka membeli produk Kota Pasuruan. "Dagangan kita habis terjual. Ternyata orang Rusia suka produk makanan dan minuman(mamin) kita. Dan menyukai kerajinan tangan kita seperti, mainan anak-anak yang terbuat dari kayu, kalau diputar bisa bunyi, thong, thong,thong! Alat musik perkusi(ketipung) produksi Mayangan, juga habis terjual, " cerita H.Seriyono.

Lanjut H.Setiyono,  namun, sebagaian besar barang tersebut belum beredar di pasaran Negara Rusia. Hanya permen ting- ting jahe yang sudah beresar di pasaran Rusia. "Ini peluang kita untuk lebih serius menjual produk- produk Kota Pasuruan, baik maminnya atau kerajinannya. " Yakinmya.

Selain itu, tambahnya, kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk menjual potensi lain Kota Pasuruan. Letak geografisnya yang strategis, sebagai penyangga Kota Surabaya dan jalur terdekat ke Gunung Bromo, semuanya  dipaparkan waktu presentasi didepan pejabat dan pengusaha Moskow serta pengusaha dari negara lain. "Mudah- mudahan mereka tertarik, dan  investasi di  Kota Pasuruan, " harapnya.(B.)


Postingan populer dari blog ini

Anggur Wirogunan Andalan Pertanian Kota Pasuruan

Porprov Jatim VIII /2023, Kontingen Kota Pasuruan Tanpa Pencak Silat

Daftarkan 30 Bakal Calegnya, Partai Gerindra Bertekad Menang di Kota Pasuruan