Paslinenews-Pasuruan
Terduga teroris bom Pogar Bangil, Abdullah, alias Anwardi, alias Achmad Muslim, merupakan pemain lama. Ia pernah meringkuk di penjara Cipinang selama 5 tahun dalam kasus teror bom di Kali Malang Jakarta. Fakta ini disampaikan oleh Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jendral Machfud Arifin, dalam rilis bom Pogar Bangil di mapolres Pasuruan, Kamis 05/07/2018.
Setelah bebas dari Cipinang, 3 tahun lalu, gerakan pelaku bergeser ke daerah. Menurut pantauan aparat, pelaku sudah berada di kawasan Bangil sekitar 2 tahun, kemudian mengontrak sebuah rumah di Pedukuhan Pogar Kidul, Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, tepatnya di RT 1/RW l.
Pelaku mengontrak rumah milik Suparmi selama 6 bulan, kemudian mau memperpanjang lagi, namun ditolak oleh pemilik rumah karena pelaku tidak mau menunjukan KK(Kartu Keluarga) sebagai syarat yang diminta memilik rumah.
Keberadaan terduga teroris dirumah Suparmi ini terungkap setelah terjadi ledakan bom panci yang mengagetkan warga Pedukuhan Pogar Kidul. Warga pun berdatangan kesumber ledakan dan mendapati anak laki-laki yang berumur 2 tahun tergeletak dengan luka parah. Aroma ledakan seperti bau obat mercon menyeruak. Kontan saja warga melarikan korban kerumah sakit dan mengamankan terduga teroris.
Namun upaya warga dalam mengamankan Abdullah, mendapat perlawanan dari Abdullah dengan melempar bom kearah warga dan aparat Kepolisian. Salah satu warga yang ikut mengamankan terduga teroris adalah Widodo. Mengetahui dirinya jadi sasaran lemparan bom Abdullah, Widodo lari menghindar kemudian memgambil senapan angin di rumahnya yang berjarak sekitar 20 m dari lokasi ledakan.
Terduga teroris Abdullah berhasil menakuti warga dengan ancaman bom yang ia bawa ditas ranselnya. Tiga kali ia melempar bom, kemudian menaiki motor dengan tujuan melarikan diri. Belum sempat motornya melaju, Widodo berhasil memlbidik Abdullah dengan senapan angin yang biasa ia gunakan berburu celeng(babi hutan). Dua tembakan mengenai dada kiri, Abdullah pun goyah. Namun ia berhasil kabur dengan luka tembaknya.
Densus 88 bersama dengan pasukan anti teror Polda Jatim serta jajaran Kepolisian resort lainnya, bergerak memburu terduga teroris. Terakhir diketahui pelaku melarikan diri menuju stasiun kereta api Bangil.
"Pelaku yang terluka, mungkin saja kondisinya semakin lemah dan akan bisa ditemukan petugas. oleh karena itu sasaran petugas adalah tempat-tempat pengobatan medis, rumah sakit, puskesmas, klinik dan tempat medis lainnya," kata jendral bintang dua ini.
Dari barang bukti yang dikumpulkan dan diteliti petugas kepolisian, untuk sementara disimpulkan, pelaku sudah mempersiapkan serangannya. Namun belum diketahui sasaranya kemana dan siapa."Untuk sementara, berdasarkan bukti yang telah kita periksa, pelaku sudah menyiapkan serangannya. Namun sasarannya kemana, kami akan dalami lagi, "terang Kapolda Jatim, Irjen. Machfud Arifin.