Paslinenews- Pasuruan
Pekan Olah Raga Kota(Porkot) Pasuruan Ke- 5 Tahun 2018 sudah berakhir dan resmi ditutup oleh Wakil Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, Sabtu, 28/7/2018.
Selama satu pekan, para Atlet sudah berjuang keras untuk menang dan juara, persaingan keras terjadi di setiap kelas pertadingan, namun sportifitas dan fairplay tetap dijunjung tinggi.
Atlet- atlet muda Kota Pasuruan sudah menunjukan talentanya di setiap pertadingan. Hasilnya, bibit atlet di masing- masing cabang olah raga(cabor) bermunculan. Ini adalah aset daerah yang harus dikembangkan dan diperhatikan oleh pemerintah dan pihak terkait lainnya.
Wakil Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, dalam pidatonya mengatakan, atlet - atlet muda Kota Pasuruan, telah berjuang menjadi yang terbaik untuk meraih prestasi puncak dibidang olahraga. Namun olahraga bagi generasi muda, tidak hanya mencari prestasi, tapi juga sebagai benteng dari pengaruh negatif narkoba.
"Porkot adalah arah bagi pembinaan generasi muda untuk berprestasi dibidang olahraga dan sebagai benteng untuk menangkal pengaruh negatif narkoba, " kata
Teno.
Teno menambahkan, Porkot bukanlah akhir dari pembinaan olah raga bagi atlet- atlet muda bertalenta, tapi perlu pengembangan dan pemantapan lebih lanjut dalam menatap event yang lebih besar lagi yaitu, Pekan Olah Raga Profinsi(Proprof) Jawa Timur, tahun 2019 akan datang.
Oleh karena itu, pemerintah akan meningkatkan sarana dan prasarana oleh raga, baik jumlah maupun kualitasnya.
Dalam Porkot Pasuruan tahun ini, juara umum diraih juara bertahan kontingen Kecamatan Purworejo. Juara ke- 2, diraih kontingen Bugul Kidul. Peringkat ke- 3, diraih kontingen Kecamatan Panggung Rejo. Juara ke-4, diraih kontingen Kecamatan Gading Rejo. Selanjunya lihat tabel.
Komite Olahraga Nasional Indoneaia(KONI) Kota Pasuruan, memberi hadiah uang pembinaan untuk juara umum sebesar, Rp. 30 juta. Juara kedua sebesar, Rp. 25 juta. Juara ke- 3 sebesar, Rp. 20 juta dan juara ke- 4 mendapat uang pembinaan sebesar, Rp. 15 juta
Ada enam kelas pertandingan yang batal digelar, karena pesertanya kurang dari ketentuan KONI. Kelas yang tidak dipertandingan adalah, cabor selam, 2 kelas. Cabor tenis meja, satu
Kelas. Cabor pencak silat, satu kelas pertandingan, cabor sepak bola dan bola voly putri. Dua cabor terakhir ini sempat digelar. Sepak bola, juara satu diraih Kecamatan Panggungrejo dan bola voly putri, juara satu diraih Kecamatan Bugul Kidul. Namun perolehan medali 2 cabor ini tidak masuk perolehan medali kontingen.(B.)